Singaraja (Antaranews Bali) - Dinas Perhubungan (Dishub) Buleleng, Singaraja, Bali, siap menambah lagi beberapa unit bus sekolah untuk beberapa trayek yang belum mendapat layanan, karena tingginya minat masyarakat untuk ikut memanfaatkan keberadaan dua unit bus sekolah yang beroperasi saat ini.

"Penambahan beberapa unit bus sekolah ini gratis dan dilakukan dengan evaluasi selama masa penggunaan bus sekolah yang diperuntukan pelajar tingkat SD, SMP, SMA/SMK yang ada di Kota Singaraja," kata Kepala Dishub Buleleng, Gede Gunawan Adnyana Putr, SE, M.Si., di Singaraja, Senin.

Dengan antusias yang tinggi, Dishub banyak menerima masukan untuk menambah bus sekolah bagi masyarakat yang tidak kebagian dalam memanfaatkan bus sekolah itu, bahkan Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnya, langsung memerintahkan Dishub Buleleng untuk membuat proposal ke Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

"?Kami sudah mengajukan empat buah proposal untuk empat unit bus sekolah tambahan, untuk memenuhi permintaan masyarakat Buleleng yang belum terjamah oleh layanan bus sekolah gratis,? katanya.

Menurut dia, kebutuhan empat unit bus sedang dengan kapasitas 34 `seat` (tempat duduk) itu berdasarkan kajian, tapi pihaknya berbeda dengan teman-teman di kabupaten lain yang memenuhi kebutuhan itu lewat APBD, seperti Badung 10 bus, dan Kota Denpasar sembilan bus.

"Karena PAD terbatas dan belum mencukupi hal itu, maka kami mohon ke Kemenhub. Dengan adanya tambahan beberapa unit bus sekolah itu nantinya akan diperuntukan pelajar di kawasan Lovina ke Singaraja, karena rute itu banyak peminat,," katanya.

Sementara itu, Kadishub Gunawan menjelaskan jika nantinya pengajuan proposal ke Kemenhub belum mendapat persetujuan, maka pihaknya, sudah menyiapkan alternatif lain. Dengan cara, melibatkan angkutan perkotaan (angkot) dan angkutan pedesaan (angdes) untuk angkutan siswa. Namun rencana itu, memerlukan penelitian lebih lanjut dari Bappeda Litbang Buleleng.

"Kami sudah ke Bappeda Litbang untuk melakukan penelitian soal harga. Seperti di Tabanan, Gianyar, Bangli, kan tidak ada bus sekolah. Mereka malah berdayakan angkot.  (ed)

Pewarta: Krisna Arisudana

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018