Negara, (Antaranews Bali) - Bangunan proyek Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) yang baru selesai pembangunannya di Pengambengan, Kabupaten Jembrana terbakar, Senin sekitar pukul 9.30 wita.
"Anggota saya melihat ada api di bawah atap bangunan itu. Kami langsung berlarian kesana dan berusaha memadamkannya," kata Kepala Satuan Polisi Air Polres Jembrana Inspektur Satu H. Edy Waluyo, yang markasnya tidak jauh dari bangunan tersebut.
Ia mengatakan, bersama stafnya berusaha memadamkan api dengan menggunakan tabung darurat kebakaran, namun karena hembusan angin dan bahan pelapis atap aluminium foli yang mudah terbakar, api terus merembet makin jauh ke dalam bangunan.
Beberapa saat kemudian petugas pemadam kebakaran dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jembrana datang dan langsung berusaha mencari titik rembetan akhir api dengan menjebol plafon.
Petugas yang naik melihat api sudah merembet hingga ke sisi barat dan memberi aba-aba agar rekan-rekannya segera menjebol plafon di titik api untuk bisa memadamkan api.
Selain anggota Polisi Air yang melihat kobaran api dari markasnya, ada juga saksi pekerja yang sedang memasang alat penangkal petir juga melihat hal yang sama.
Awalnya petugas maupun masyarakat yang berdatangan ke lokasi menduga, api berasal dari percikan las yang digunakan pekerja-pekerja tersebut, namun mereka membantahnya.
"Saat itu kami belum mulai bekerja. Baru saja bergeser dari sisi barat bangunan, lagian api tidak tepat berada di titik kami akan melakukan pengelasan, tapi agak jauh," kata Saiful Bahri, salah seorang pekerja pemasangan penangkal petir.
Baca juga: Musik mahal nelayan Jembrana saat melaut
Selain itu, Jamaludin yang juga pekerja, kebetulan berada di bawah mengatakan api muncul dari pinggir atap sebelah timur dan segera memberitahu kawan-kawannya.
Bangunan yang terbakar ini merupakan proyek pengembangan Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) di Desa Pengambengan, Kecamatan Negara yang rencananya akan digunakan sebagai tempat pelelangan dan penimbangan ikan.
Rencananya, pemborong akan menyerahkan proyek milik Kementerian Kelautan Dan Perikanan ini pada 15 Februari dan pada bulan Mei akan diresmikan pengoperasiannya.
Dari seluruh bangunan, hanya bahan pelapis atap yang terbakar, sementara material atap lainnya masih utuh karena terbuat dari bahan besi dan logam. Petugas saat ini masih menyelidiki penyebab kebakaran tersebut (GBI/nym)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
"Anggota saya melihat ada api di bawah atap bangunan itu. Kami langsung berlarian kesana dan berusaha memadamkannya," kata Kepala Satuan Polisi Air Polres Jembrana Inspektur Satu H. Edy Waluyo, yang markasnya tidak jauh dari bangunan tersebut.
Ia mengatakan, bersama stafnya berusaha memadamkan api dengan menggunakan tabung darurat kebakaran, namun karena hembusan angin dan bahan pelapis atap aluminium foli yang mudah terbakar, api terus merembet makin jauh ke dalam bangunan.
Beberapa saat kemudian petugas pemadam kebakaran dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jembrana datang dan langsung berusaha mencari titik rembetan akhir api dengan menjebol plafon.
Petugas yang naik melihat api sudah merembet hingga ke sisi barat dan memberi aba-aba agar rekan-rekannya segera menjebol plafon di titik api untuk bisa memadamkan api.
Selain anggota Polisi Air yang melihat kobaran api dari markasnya, ada juga saksi pekerja yang sedang memasang alat penangkal petir juga melihat hal yang sama.
Awalnya petugas maupun masyarakat yang berdatangan ke lokasi menduga, api berasal dari percikan las yang digunakan pekerja-pekerja tersebut, namun mereka membantahnya.
"Saat itu kami belum mulai bekerja. Baru saja bergeser dari sisi barat bangunan, lagian api tidak tepat berada di titik kami akan melakukan pengelasan, tapi agak jauh," kata Saiful Bahri, salah seorang pekerja pemasangan penangkal petir.
Baca juga: Musik mahal nelayan Jembrana saat melaut
Selain itu, Jamaludin yang juga pekerja, kebetulan berada di bawah mengatakan api muncul dari pinggir atap sebelah timur dan segera memberitahu kawan-kawannya.
Bangunan yang terbakar ini merupakan proyek pengembangan Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) di Desa Pengambengan, Kecamatan Negara yang rencananya akan digunakan sebagai tempat pelelangan dan penimbangan ikan.
Rencananya, pemborong akan menyerahkan proyek milik Kementerian Kelautan Dan Perikanan ini pada 15 Februari dan pada bulan Mei akan diresmikan pengoperasiannya.
Dari seluruh bangunan, hanya bahan pelapis atap yang terbakar, sementara material atap lainnya masih utuh karena terbuat dari bahan besi dan logam. Petugas saat ini masih menyelidiki penyebab kebakaran tersebut (GBI/nym)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018