Depok, Jawa Barat (Antaranews Bali) - Wakil Presiden Jusuf Kalla menyelipkan doa untuk Ahmad Budi Cahyanto, guru honorer SMA Negeri 1 Torjun di Sampang yang tewas dipukuli oleh muridnya sendiri, di sela pembekalan Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan (RPNK) Tahun 2018 di Pusdiklat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Depok, Jawa Barat, Rabu.

"Mari kita sampaikan doa atas meninggalnya seorang guru di Madura, Pak Budi, yang telah berjuang walaupun dengan gaji Rp400 ribu per bulan, mendapat musibah seperti itu dari muridnya sendiri," kata Wakil Presiden.

"Itu artinya dunia pendidikan sudah berubah, kalau dulu di kampung saya di Makassar ada adat yang mengatakan mencela atap rumah guru pun itu tidak boleh, apalagi melawan guru," kata Jusuf Kalla tentang peristiwa yang menimpa guru mata pelajaran kesenian tersebut.

Guru Ahmad Budi Cahyanto meninggal dunia karena batang otaknya setelah dipukul anak didiknya. Pemukulan itu terjadi setelah Budi mencoret pipi muridnya yang berinisial HI, tersangka pelaku penganiayaan, dengan tinta karena murid laki-laki itu tertidur di kelas. Polres Sampang menetapkan HI sebagai tersangka setelah menemukan cukup bukti dan memeriksa sejumlah saksi. (WDY)

Pewarta: Fransiska Ninditya

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018