Denpasar (Antaranews Bali) - Dinas Kesehatan Kota Denpasar, Bali, gencar melakukan vaksinasi penyakit "Japanese Enchephalitis" (JE) sebagai upaya menghindari penyakit yang menyerang otak.

"Pemkot Denpasar secara gencar melakukan vaksinasi JE, karena diduga penyakit tersebut ada di Bali," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota (Diskes) Denpasar dr. Luh Putu Sri Armini di Denpasar, Sabtu.

Ia mengatakan JE merupakan penyakit zoonosa yang dapat menyebabkan terjadinya radang otak pada hewan dan manusia. Penyakit ini bersifat arbovirus karena ditularkan oleh nyamuk, babi, dan burung rawa.

Sri Armini lebih lanjut mengatakan manusia sendiri bisa tertular virus JE bila tergigit oleh nyamuk Culex Tritaeniorhynchus yang terinfeksi. Nyamuk golongan Culex ini banyak terdapat di persawahan dan area irigasi dan biasa beraktivitas di malam hari.

"Kejadian penyakit JE pada manusia biasanya meningkat pada musim hujan. Penyakit ini telah menyebar luas di Asia bagian timur seperti Jepang, Korea, dan juga negara-negara di kawasan Asia Tenggara seperti Indonesia," katanya.

Di Indonesia, kata dia, kasus penyakit ini pertama kali terkuak secara umum pada tahun 1960. JE banyak dilaporkan terjadi di daerah Bali. Perjalanan penyakit JE dibedakan menjadi tiga stadium. Pertama, stadium prodromal yang berlangsung selama dua hingga empat hari.

Ditandai dengan panas yang mendadak, sakit kepala berat yang terkadang disertai keluhan mual dan muntah. Selanjutnya stadium akut selama empat hingga tujuh hari. Pada stadium ini panas tetap tinggi dan tidak mudah diturunkan dengan obat penurun panas.

Akan terjadi kekakuan otot terutama pada otot leher. Pada kasus yang lebih kronis kemungkinan dapat terjadi gangguan keseimbangan, kejang-kejang serta penurunan kesadaran mulai dari gelisah mengantuk sampai koma (tidak sadar).

Ketiga, stadium konvalesen atau tahap akhir. Stadium ini dimulai pada saat suhu tubuh kembali normal. Tanda-tanda neurologis bisa menetap atau cenderung membaik.

Sri Armini menjelaskan kegiatan vaksinasi atau imunisasi pada bulan Maret 2018. Adapun Diskes Kota Denpasar telah menyediakan 183.000 vaksin yang sedianya akan menyasar anak-anak usia sembilan bulan hingga 15 tahun yang dilaksanakan di seluruh PAUD, TK, SD, dan SMP di seluruh wilayah Kota Denpasar. Sedangkan untuk posyandu, banjar, puskesmas dan rumah sakit akan dilaksanakan pada bulan April.

"Bulan Maret 2018 akan menyasar PAUD, TK, SD, dan SMP, dan pada bulan April kami akan sasar posyandu, banjar, puskesmas dan rumah sakit," ucapnya. (ed)

Pewarta: I Komang Suparta

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018