Semarapura (Antara Bali) - Ni Nengah Karsani (35), wanita yang menderita kelainan jiwa dan dipasung selama 15 tahun, akhirnya mendapatkan perawatan gratis di Rumah Sakit Umum Jiwa (RSUJ) Kabupaten Bangli, Bali.
"Sekalipun sudah lama menderita kelainan jiwa, namun kondisi Karsani cukup baik," kata Wakil Direktur RSUJ Bangli dr Nyoman Sukarta di Semarapura, Kamis.
Ia menyatakan, kondisi fisik Karsani terlihat masih bagus dan pihaknya berharap dengan penanganan di rumah sakit secara intensif, yang bersangkutan bisa segera sembuh.
"Penderita bisa diatasi dan akan berangsur sembuh, hanya saja ketika sudah membaik kemudian diajak pulang bisa kumat lagi. Hal itu perlu diantisipasi," kata dia menjelaskan.
Penyebabnya, jika yang bersangkutan tidak melanjutkan minum obat, maka kemungkinan untuk kambuh lagi sangat tinggi, apalagi jika lingkungan tidak mendukung.
"Obat tidak boleh terputus, sekalipun sudah pulang ke rumah harus tetap minum obat. Kalau itu tidak dilakukan, maka dia bisa kumat lagi," ujarnya.
Sutarta menilai, Karsani masih muda dan usianya masih sangat produktif. Dengan dirawat yang baik dan tekun besar kemungkinan dia akan sembuh seperti sedia kala.
"Kalau sudah sembuh nantinnya bisa diharapkan untuk menjadi tulang punggung keluarganya dan merawat orang tuanya yang sudah tua," ujarnya.
Khusus untuk biaya pengobatan saat ini, kata Sukarta, warganya itu akan ditanggung dengan mempergunakan dana program JKBM (Jaminan Kesehatan Bali Mandara). "Kami sudah memberikan surat keterangan agar bisa dijadikan kelengkapan administrasi nantinya," ujar dia.
Untuk diketahui selama ini Karsani nyaris tidak mendapat perawatan. Sakit yang dia derita dibiarkan begitu saja oleh keluarganya.
Ini karena kondisi ekonomi orang tua penderita, I Wayan Catra yang miskin. Selain itu keluarga ini juga pasrah dan beranggapan bahwa si anak sudah sulit untuk sembuh.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011
"Sekalipun sudah lama menderita kelainan jiwa, namun kondisi Karsani cukup baik," kata Wakil Direktur RSUJ Bangli dr Nyoman Sukarta di Semarapura, Kamis.
Ia menyatakan, kondisi fisik Karsani terlihat masih bagus dan pihaknya berharap dengan penanganan di rumah sakit secara intensif, yang bersangkutan bisa segera sembuh.
"Penderita bisa diatasi dan akan berangsur sembuh, hanya saja ketika sudah membaik kemudian diajak pulang bisa kumat lagi. Hal itu perlu diantisipasi," kata dia menjelaskan.
Penyebabnya, jika yang bersangkutan tidak melanjutkan minum obat, maka kemungkinan untuk kambuh lagi sangat tinggi, apalagi jika lingkungan tidak mendukung.
"Obat tidak boleh terputus, sekalipun sudah pulang ke rumah harus tetap minum obat. Kalau itu tidak dilakukan, maka dia bisa kumat lagi," ujarnya.
Sutarta menilai, Karsani masih muda dan usianya masih sangat produktif. Dengan dirawat yang baik dan tekun besar kemungkinan dia akan sembuh seperti sedia kala.
"Kalau sudah sembuh nantinnya bisa diharapkan untuk menjadi tulang punggung keluarganya dan merawat orang tuanya yang sudah tua," ujarnya.
Khusus untuk biaya pengobatan saat ini, kata Sukarta, warganya itu akan ditanggung dengan mempergunakan dana program JKBM (Jaminan Kesehatan Bali Mandara). "Kami sudah memberikan surat keterangan agar bisa dijadikan kelengkapan administrasi nantinya," ujar dia.
Untuk diketahui selama ini Karsani nyaris tidak mendapat perawatan. Sakit yang dia derita dibiarkan begitu saja oleh keluarganya.
Ini karena kondisi ekonomi orang tua penderita, I Wayan Catra yang miskin. Selain itu keluarga ini juga pasrah dan beranggapan bahwa si anak sudah sulit untuk sembuh.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011