Denpasar (Antaranews Bali) - Bakal Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Bali Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra-I Ketut Sudikerta (Mantra-Kerta) menghadiri aksi orasi bertajuk "Bali Tolak Reklamasi (BTR)" di pelataran Monumen Badjra Sandhi, Kota Denpasar, Sabtu.

Mantra mengatakan sikap penolakan terhadap reklamasi Teluk Benoa telah disampaikan sejak tahun 2013, sesuai dengan studi kelayakan yang dilaksanakan oleh Universitas Udayana dan didukung oleh "Bhisama" (fatwa) Parisada Hindu Dharma Indonesia atau PHDI yang menyatakan menolak proyek reklamasi Teluk Benoa, Bali.

"Kami sudah menolak pembangunan reklamasi Teluk Benoa sejak tahun 2013," ujar Rai Mantra yang kini masih menjabat Wali Kota Denpasar.

Kehadirannya di aksi BTR ini, kata Rai Mantra adalah inisiatifnya sendiri lantaran adanya undangan terbuka untuk masyarakat Bali terkait aksi BTR.
Rai Mantra juga menegaskan bahwa paket Mantra-Kerta tidak memanfaatkan keadaan, termasuk aksi BTR kali ini sebagai ajang untuk kampanye.

"Iya ini jangan dikira memanfaatkan momentum aksi BTR. Jadi intinya karena ada undangan terbuka di media sosial, sehingga saya berpartisipasi untuk mendengarkan dan menyerap apa saja yang disampaikan masyarakat BTR dan ini menjadi salah satu upaya serius untuk menolak reklamasi," ujarnya.

Hal senada turut disampaikan Ketut Sudikerta bahwa partai pengusung pasangan paket Mantra-Kerta yakni Koalisi Rakyat Bali (KRB) secara tegas telah mengikrarkan penolakan terhadap reklamasi Teluk Benoa dalam bentuk fakta integritas.

"Kami (KRB) senafas dengan For Bali dan masyarakat lainnya yang tergabung dalam BTR, kemarin juga sudah ditandatangani pakta integritas penolakan reklamasi Teluk Benoa," ucapnya.

Bahkan saat ini, kata Sudikerta, telah menyusun draf usulan penolakan pembangunan reklamasi Teluk Benoa dalam kapasitasnya sebagai Ketua DPD Partai Golkar Bali kepada Ketua Umum DPP Partai Golkar di Jakarta.  (WDY)

Pewarta: I Komang Suparta

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018