Denpasar (Antaranews Bali) - Lokakarya dan diskusi memeriahkan pameran tunggal seniman asal Thailand, Puritip Suriyapatarapun, di Bentara Budaya Bali (BBB), lembaga kebudayaan nirlaba Kompas-Gramedia di Ketewel, Kabupaten Gianyar, Bali Sabtu.
"Lokakarya menampilkan dua pembicara dari Komunitas Studio Grafis Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja, Bali yakni Pande Darmayana dan Saupi," kata Penanggung jawab acara tersebut, Putu Aryastawa.
Kegiatan lokakarya yang melibatkan berbagai unsur seni, termasuk mahasiswa, itu disusul dengan diskusi tentang seni grafis dengan pembicara Dr. I Wayan Kun Adnyana, S.Sn., M.Sn yang juga perupa akademisi Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar.
Pameran seni grafis yang menyuguhkan 36 karya pilihan Puritip Suriyapatarapun, berlangsung selama sepuluh hari, 12-21 Januari 2018.
Kegiatan pameran tersebut bertujuan mengintensifkan seni grafis konvensional di Bali dan Indonesia.
Bentara Budaya berharap pameran seni grafis dapat menjadi salah satu parameter perkembangan dan kualitas seni grafis nusantara.
Puritip Suriyapatarapun (26), seniman kelahiran Bangkok, 2 Mei 1992, merupakan pemenang II Kompetisi Internasional Trienal Seni Grafis V 2015 yang diselenggarakan oleh Bentara Budaya.
Pameran tunggal kali ini di Bali merupakan kelanjutan dari rangkaian kompetisi grafis berskala internasional. Sebelumnya, BBB telah menghadirkan Pameran Pemenang I Kompetisi Internasional Trienal Seni Grafis V 2015, Jayanta Naskar (India), pada Januari 2017.
Pada penyelenggaraan yang ke-5, Kompetisi Trienal Seni Grafis Bentara Budaya untuk pertama kalinya dibuka untuk skala internasional. Trienal Grafis V 2015 diikuti seniman grafis dari 20 negara antara lain Amerika Serikat, Argentina, Australia, Belgia, Brazil, Bulgaria, Kanada, Italia, India, Jepang, Jerman, Malaysia, Mesir dan Polandia. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
"Lokakarya menampilkan dua pembicara dari Komunitas Studio Grafis Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja, Bali yakni Pande Darmayana dan Saupi," kata Penanggung jawab acara tersebut, Putu Aryastawa.
Kegiatan lokakarya yang melibatkan berbagai unsur seni, termasuk mahasiswa, itu disusul dengan diskusi tentang seni grafis dengan pembicara Dr. I Wayan Kun Adnyana, S.Sn., M.Sn yang juga perupa akademisi Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar.
Pameran seni grafis yang menyuguhkan 36 karya pilihan Puritip Suriyapatarapun, berlangsung selama sepuluh hari, 12-21 Januari 2018.
Kegiatan pameran tersebut bertujuan mengintensifkan seni grafis konvensional di Bali dan Indonesia.
Bentara Budaya berharap pameran seni grafis dapat menjadi salah satu parameter perkembangan dan kualitas seni grafis nusantara.
Puritip Suriyapatarapun (26), seniman kelahiran Bangkok, 2 Mei 1992, merupakan pemenang II Kompetisi Internasional Trienal Seni Grafis V 2015 yang diselenggarakan oleh Bentara Budaya.
Pameran tunggal kali ini di Bali merupakan kelanjutan dari rangkaian kompetisi grafis berskala internasional. Sebelumnya, BBB telah menghadirkan Pameran Pemenang I Kompetisi Internasional Trienal Seni Grafis V 2015, Jayanta Naskar (India), pada Januari 2017.
Pada penyelenggaraan yang ke-5, Kompetisi Trienal Seni Grafis Bentara Budaya untuk pertama kalinya dibuka untuk skala internasional. Trienal Grafis V 2015 diikuti seniman grafis dari 20 negara antara lain Amerika Serikat, Argentina, Australia, Belgia, Brazil, Bulgaria, Kanada, Italia, India, Jepang, Jerman, Malaysia, Mesir dan Polandia. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018