Denpasar (Antara Bali) - Deklarasi pasangan bakal Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Bali Mantra-Kerta diwarnai dengan pernyataan tolak reklamasi Teluk Benoa yang disuarakan parpol yang tergabung dalam Koalisi Rakyat Bali dengan ditandai penandatanganan pakta integritas.

"Itu kesepakatan dari partai pengusung dalam mengusung Pakta Integritas," kata bakal Calon Gubernur Bali Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra setelah pendaftaran di KPU Bali, Denpasar, Selasa.

Menurut Rai Mantra, sebagai wujud komitmennya terhadap hal tersebut, jika memenangkan Pilkada 2018 akan ada proses antara eksekutif dan legislatif terkait tolak reklamasi Teluk Benoa, Kabupaten Badung, yang akan diajukan ke pemerintah pusat.

Saat deklarasi yang digelar di sisi timur Monumen Perjuangan Rakyat Bali Bajra Sandhi, Denpasar itu, ada dua butir pernyataan yang tertuang dalam Pakta Integritas yang dibacakan oleh Made Mudarta, Ketua Tim Pemenangan Mantra-Kerta .

Pertama, parpol yang berkoalisi dalam KRB (Golkar, Gerindra, Demokrat, Nasdem) bersama pasangan Mantra-Kerta mendukung hasil kajian Universitas Udayana, bhisama Parisada Hindu Dharma Indonesia, dan aspirasi masyarakat yang menyatakan menolak perencanaan proyek pembangunan reklamasi Teluk Benoa.

Kedua, mendukung terwujudnya pemerintahan yang bersih dan berwibawa (good and clean governance) dan terbebas dari praktik-praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.

"Demikian pakta integritas ini kami buat bersama partai politik Koalisi Rakyat Bali demi terwujudnya Bali yang madani (maju, aman, damai dan harmoni) berlandaskan Tri Hita Karana," ucap Mudarta.

Pada Pilkada Bali 2018, Rai Mantra mengusung visi "Nawa Candra". Nawa berarti sembilan yang merupakan perwujudan dari sembilan kabupaten/kota di Bali, sedangkan Candra berarti bulan yang diharapkan dapat menerangi dari kegelapan. "Intinya, kita harus membangun pemerataan di sembilan kabupaten/kota supaya bisa maju bersama, " ujarnya.(*)

Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018