Mangupura (Antaranews Bali) - Wakil Bupati Badung, Bali, I Ketut Suiasa meninjau lokasi rencana pembangunan jalan "shortcut" menghubungkan antara Desa Canggu dengan Pererenan yang sering terjadi kemacetan lalu lintas.
"Kegiatan survei ini kami lakukan guna menyelesaikan persoalan kemacetan lalu lintas di Wilayah Canggu dan memantau kondisi mana saja ruas jalan yang bisa dijadikan alternatif untuk `shortcut` antara jalan Desa Canggu dengan Desa Pererenan," ujar Ketut Suiasa di Badung, Rabu.
Ia mengatakan, dengan adanya rencana pembangunan jalan "shortcut" penghubung dua desa itu, diharapkan kemacetan lalu lintas dari Desa Canggu maupun dari arah Desa Pererenan bisa terurai.
Oleh sebab itu, Wakil Bupati Badung bersama Kepala Dinas PUPR dan Penataan Ruang Badung, Ida Bagus Surya Suamba, Camat Kuta Utara A.A Ngurah Arimbawa, Camat Mengwi I Gusti Ngurah Gede Jaya Saputra, Perbekel Desa Canggu Nengah Lana, Perbekel Desa Pererenan I Made Rai Yasa beserta jajarannya melakukan upaya pemantauan untuk selanjutnya dibuatkan perencanaan Teknis, dengan harapan tahun 2019 sudah terwujud.
Suiasa juga menyampaikan untuk kepentingan jangka panjang akan dibuatkan susunan "grand desaign" bagaimana strategi mengurai kemacetan yang ada di Kecamatan Kuta Utara.
"Perlu dibuatkan grand desaign dengan sekala besar untuk persoalan infrasuktur Desa Cemagi, Desa Pererenan, Desa Canggu, Desa Tibubeneng sampai Desa Kerobokan yang merupakan jalur Pariwisata," katanya
Sementara itu, Kepala Dinas PUPR dan Penataan Ruang Kabupaten Badung, Bali, Ida Bagus Surya Suamba menambahan untuk "Detail Engineering Design" (DED) akan diusulkan pada anggaran Perubahan.
"Untuk pekerjaan fisik akan diusulkan Tahun 2019. dari DED ini yang diutamakan adalah infrastruktur jalan dimana sangat minimnya akses jalan lingkar dari Kuta menuju Desa Canggu-Pererenan dan seterusnya," katanya.
Ia menambahkan, dari segi luas lahan yang akan dijadikan rencana pengerjaan jalan ini kurang dari 50 are atau 5.000 meter persegi yang nanti akan dikaji lagi dan secara aturan jalan ini akan direncanakan dengan lebar tujuh meter. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
"Kegiatan survei ini kami lakukan guna menyelesaikan persoalan kemacetan lalu lintas di Wilayah Canggu dan memantau kondisi mana saja ruas jalan yang bisa dijadikan alternatif untuk `shortcut` antara jalan Desa Canggu dengan Desa Pererenan," ujar Ketut Suiasa di Badung, Rabu.
Ia mengatakan, dengan adanya rencana pembangunan jalan "shortcut" penghubung dua desa itu, diharapkan kemacetan lalu lintas dari Desa Canggu maupun dari arah Desa Pererenan bisa terurai.
Oleh sebab itu, Wakil Bupati Badung bersama Kepala Dinas PUPR dan Penataan Ruang Badung, Ida Bagus Surya Suamba, Camat Kuta Utara A.A Ngurah Arimbawa, Camat Mengwi I Gusti Ngurah Gede Jaya Saputra, Perbekel Desa Canggu Nengah Lana, Perbekel Desa Pererenan I Made Rai Yasa beserta jajarannya melakukan upaya pemantauan untuk selanjutnya dibuatkan perencanaan Teknis, dengan harapan tahun 2019 sudah terwujud.
Suiasa juga menyampaikan untuk kepentingan jangka panjang akan dibuatkan susunan "grand desaign" bagaimana strategi mengurai kemacetan yang ada di Kecamatan Kuta Utara.
"Perlu dibuatkan grand desaign dengan sekala besar untuk persoalan infrasuktur Desa Cemagi, Desa Pererenan, Desa Canggu, Desa Tibubeneng sampai Desa Kerobokan yang merupakan jalur Pariwisata," katanya
Sementara itu, Kepala Dinas PUPR dan Penataan Ruang Kabupaten Badung, Bali, Ida Bagus Surya Suamba menambahan untuk "Detail Engineering Design" (DED) akan diusulkan pada anggaran Perubahan.
"Untuk pekerjaan fisik akan diusulkan Tahun 2019. dari DED ini yang diutamakan adalah infrastruktur jalan dimana sangat minimnya akses jalan lingkar dari Kuta menuju Desa Canggu-Pererenan dan seterusnya," katanya.
Ia menambahkan, dari segi luas lahan yang akan dijadikan rencana pengerjaan jalan ini kurang dari 50 are atau 5.000 meter persegi yang nanti akan dikaji lagi dan secara aturan jalan ini akan direncanakan dengan lebar tujuh meter. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018