Semarapura (Antara Bali) - Wakil Direktur RSUJ Bangli, dr Sukarta mengunjungi rumah Ni Nengah Karsani (35), wanita yang terpasung selama 15 tahun, akibat penyakit gila yang dideritanya.

Sukarta sendiri datang bersama dengan rombogan yakni perawat Ida Bagus Buana dan Humas Rumah Sakit Umum Jiwa (RSUJ) Bangli, Dewa Ngurah.

"Saat ini kondisi Karsani lupa ingatan," kata Wakil Direktur RSUJ Bangli, dr Sukarta ketika menengok Karsani di rumahnya Banjar Lekok, Desa Sampalan Kelod, Klungkung, Selasa.

Pada saat itu, Sukarta berharap Karsani bisa diajak ke RSUJ Bangli untuk mendapat pengobatan.

I Wayan Catra, orang tua Karsani dengan didampingi Kades Sampalan Kelod, Ni Kadek Suryani mengizinkan sang anak diajak ke RSUJ untuk mendapat perawatan dan pengobatan secara intensif.

Dihadapan Wadir RSUJ Bangli itu, Catra mengatakan pada awalnya sehat sehat saja. Namun sebelum kejadian sang anak yang bekerja di pabrik tenun di Gerombong, Klungkung tiba tiba menjerit jerit histeris.

"Tiba-tiba berputar-putar sambil berteriak, terus anak saya stres seperti sekarang ini," katanya.

Catra sendiri selama ini mengaku pernah mendapat bantuan dari pemerintah berupa bantuan langsung tunai (BLT) sebanyak satu kali Rp 700 ribu beberapa tahun lalu.

Sementara beras raskin juga dapat sekitar enam bulan sekali. "Terkadang dapat 10 atau 20 kilogram," ujarnya.

Sementara untuk biaya pengobatan anak belum pernah dapat. Dia mengaku anaknya itu sempat dirawat sebanyak tiga kali di RSUJ Bangli sekitar 13 tahun lalu.

"Namun saya kasihan sehingga anak diajak pulang," ujarnya.

Selain itu, kata dia  karena masalah biaya yang tidak mampu pengobatan juga dihentikan.

"Namun beberapa kali Karsani juga sempat dirawat ke dukun, namun tetap tidak ada perbaikan malah kondisinya makin parah," jelasnya.

Bahkan sempat ada dukun atau paranormal mengatakan kalau dia kena "guna-guna" oleh laki-laki yang menyukainya.

"Ini dilakukan karena korban menolak cintanya," jelasnya.

Karsani terpaksa dikurung karena yang bersangkutan sempat kabur bahkan sampai ke Nusa Penida, Klungkung.(*)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011