Denpasar (Antara Bali) - Ketua Asosiasi Ilmu Politik Indonesia (AIPI) Cabang Bali Dr I Wayan Gede Suacana Msi mengungkapkan, kepentingan partai masih membatasi wakil rakyat dalam menyampaikan aspirasi dari masyarakat yang diwakilinya.
"Akibat problem sentralisasi kepartaian, kepentingan dewan pimpinan pusat partai menjadi lebih dominan ketimbang menyuarakan aspirasi masyarakat," kata Ketua AIPI Bali Wayan Gede Suacana di Denpasar, Selasa.
Menurutnya, hal tersebut umum terjadi ketika kepentingan partai dan masyarakat bertemu dalam waktu yang bersamaan.
"Dalam kondisi seperti itu, apa yang 'dipesankan' partai lebih sering diutamakan ketimbang menjalankan fungsi perwakilannya," kata Suacana yang juga akademisi di Jurusan Ilmu Pemerintahan Fisipol Universitas Waramadewa ini.
Inilah, kata Suacana, terjadi kontradiksi antara sistem desentralisasi politik di satu sisi, namun di sisi lain, partai masih menganut sistem sentralisasi.
"Keadaan tersebut harus dibenahi, minimal para wakil rakyat yang duduk di DPR-RI, DPD, dan DPRD walaupun mereka berbeda partai namun bisa menyeimbangkan kepentingan partainya dengan aspirasi daerah yang mereka wakili," ujarnya.
"Jangan sampai mereka menjadi tidak satu suara ketika harus memperjuangkan kepentingan masyarakat di tingkat pusat," ucapnya.
Ia mengatakan, jika para wakil rakyat sudah satu suara dalam membawa aspirasi daerahnya, hal itu akan memperkuat posisi tawar mereka di pusat dalam menggolkan apa yang menjadi keinginan masyarakat yang diwakilinya.
"AIPI Bali sebenarnya ingin mendorong ke arah itu, khususnya bagaimana perwakilan Bali di pusat itu bisa menyuarakan aspirasi masyarakat Bali secara utuh dan tidak terjadi pembiasan fungsi keterwakilan," ungkapnya.
Serangkaian dengan tujuan tersebut, kata Suacana, AIPI Bali pada 23 Juli akan menggelar seminar nasional yang bertajuk "Efektifitas Perwakilan Politik di Indonesia, Peluang dan Tantangan".
Dalam seminar itu akan hadir selaku narasumber I Nyoman Dhamantra dari Fraksi PDI Perjuangan DPR RI, Kadek Arimbawa perwakilan DPD RI daerah pemilihan Bali dan Sekjen AIPI Pusat Prof Dr Syamsudin Haris.
"Dari seminar ini diharapkan mendapat titik temu dan menjadi bahan evaluasi apa yang sudah dan belum dilaksanakan oleh para wakil rakyat dari Bali ini," ujarnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, dengan keterlibatan kalangan parpol, DPRD, KPUD, LSM, akademisi, dan tokoh-tokoh masyarakat sebagai peserta seminar dapat menambahkan masukan inspirasi bagi para wakil rakyat.
"Pemaparan AIPI Pusat sebagai narasumber dari perwakilan akademisi pun menjadi landasan teori bagaimana secara ideal para wakil rakyat dapat menempatkan dirinya pada lembaga perwakilan di pusat," katanya.
Selain hal tersebut menjembatani dari aspek teoritis dan praktis untuk bisa memperoleh gambaran yang utuh dan aspirasi dapat tersampaikan dengan baik.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011
"Akibat problem sentralisasi kepartaian, kepentingan dewan pimpinan pusat partai menjadi lebih dominan ketimbang menyuarakan aspirasi masyarakat," kata Ketua AIPI Bali Wayan Gede Suacana di Denpasar, Selasa.
Menurutnya, hal tersebut umum terjadi ketika kepentingan partai dan masyarakat bertemu dalam waktu yang bersamaan.
"Dalam kondisi seperti itu, apa yang 'dipesankan' partai lebih sering diutamakan ketimbang menjalankan fungsi perwakilannya," kata Suacana yang juga akademisi di Jurusan Ilmu Pemerintahan Fisipol Universitas Waramadewa ini.
Inilah, kata Suacana, terjadi kontradiksi antara sistem desentralisasi politik di satu sisi, namun di sisi lain, partai masih menganut sistem sentralisasi.
"Keadaan tersebut harus dibenahi, minimal para wakil rakyat yang duduk di DPR-RI, DPD, dan DPRD walaupun mereka berbeda partai namun bisa menyeimbangkan kepentingan partainya dengan aspirasi daerah yang mereka wakili," ujarnya.
"Jangan sampai mereka menjadi tidak satu suara ketika harus memperjuangkan kepentingan masyarakat di tingkat pusat," ucapnya.
Ia mengatakan, jika para wakil rakyat sudah satu suara dalam membawa aspirasi daerahnya, hal itu akan memperkuat posisi tawar mereka di pusat dalam menggolkan apa yang menjadi keinginan masyarakat yang diwakilinya.
"AIPI Bali sebenarnya ingin mendorong ke arah itu, khususnya bagaimana perwakilan Bali di pusat itu bisa menyuarakan aspirasi masyarakat Bali secara utuh dan tidak terjadi pembiasan fungsi keterwakilan," ungkapnya.
Serangkaian dengan tujuan tersebut, kata Suacana, AIPI Bali pada 23 Juli akan menggelar seminar nasional yang bertajuk "Efektifitas Perwakilan Politik di Indonesia, Peluang dan Tantangan".
Dalam seminar itu akan hadir selaku narasumber I Nyoman Dhamantra dari Fraksi PDI Perjuangan DPR RI, Kadek Arimbawa perwakilan DPD RI daerah pemilihan Bali dan Sekjen AIPI Pusat Prof Dr Syamsudin Haris.
"Dari seminar ini diharapkan mendapat titik temu dan menjadi bahan evaluasi apa yang sudah dan belum dilaksanakan oleh para wakil rakyat dari Bali ini," ujarnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, dengan keterlibatan kalangan parpol, DPRD, KPUD, LSM, akademisi, dan tokoh-tokoh masyarakat sebagai peserta seminar dapat menambahkan masukan inspirasi bagi para wakil rakyat.
"Pemaparan AIPI Pusat sebagai narasumber dari perwakilan akademisi pun menjadi landasan teori bagaimana secara ideal para wakil rakyat dapat menempatkan dirinya pada lembaga perwakilan di pusat," katanya.
Selain hal tersebut menjembatani dari aspek teoritis dan praktis untuk bisa memperoleh gambaran yang utuh dan aspirasi dapat tersampaikan dengan baik.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011