Mangupura (Antaranews Bali) - Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Pemerintah Kabupaten Badung, Bali, memprogramkan Satu Desa Satu BUMDes (SDSB) sampah plastik pada Tahun 2018, guna mewujudkan desa di daerah itu menjadi lebih bersih dan indah.
"Kami mengharapkan dengan adanya badan usaha milik desa (BUMDes) di Badung ini semakin mandiri desa dalam pengelokaan sampah, sehingga mampu mewujudkan Badung yang bersih, hijau dan berbunga," kata Kepala Dinas LHK Badung I Putu Eka Merthawan di Mangupura, Selasa.
Ia mengatakan, inovasi SDSB Sampah ini merupakan pengembangan dari Program Gojek Sampah Plastik (Gotik) dalam upaya mengurangi sampah plastik secara berkelanjutan dan terintegrasi yang ada di masing-masing desa.
Dengan adanya inovasi ini, diyakininya sejumlah destinasi wisata yang ada di daerah yang memiliki SDSB Sampah akan menjadikan Badung destinasi kelas dunia.
Eka mengatakan, prestasi Gojek Sampah Plastik yang dikembangkan DLHK Kabupaten Badung telah berhasil menyabet lima penghargaan bergengsi dari tingkat Provinsi, Nasional maupun Internasional.
"Dari sisi partisipasi, prestasi Gotik mampu melibatkan 35.000 masyarakat dan dari sisi manfaatnya, Gotik mampu mengurangi timbulan sampah plastik reguler hingga 50 ton," katanya.
Hal ini melampaui dari target pengurangan sampah plastik di Badung yang hanya 30 ton pada saat program Gotik ini diluncurkan. "Ini merupakan kontribusi nyata Gotik untuk mempertahankan predikat Badung sebagai destinasi wisata kelas dunia dari sisi kebersihan obyek wisata," ujarnya.
Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Badung meluncurkan gojek sampah plastik pada pertengahan Juni 2016, sebagai upaya penanganan sampah di daerah itu dan membangun citra pariwisata setempat yang bebas sampah.
Dengan upaya ini, akan menjadi solusi efektif dalam mengatasi masalah sampah plastik ancaman bagi pariwisata Badung yang berwawasan lingkungan yang menjadi skala prioritas serta menjadi program unggulan pemerintah, karena sampah plastik merupakan masalah dimasing-masing kota besar.
Penanganan sampah plastik ini menjadi program pemerintah dengan membuat inovasi yg mudah, murah, menguntungkan bagi masyarakat melalui ngojek sampah plastik. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
"Kami mengharapkan dengan adanya badan usaha milik desa (BUMDes) di Badung ini semakin mandiri desa dalam pengelokaan sampah, sehingga mampu mewujudkan Badung yang bersih, hijau dan berbunga," kata Kepala Dinas LHK Badung I Putu Eka Merthawan di Mangupura, Selasa.
Ia mengatakan, inovasi SDSB Sampah ini merupakan pengembangan dari Program Gojek Sampah Plastik (Gotik) dalam upaya mengurangi sampah plastik secara berkelanjutan dan terintegrasi yang ada di masing-masing desa.
Dengan adanya inovasi ini, diyakininya sejumlah destinasi wisata yang ada di daerah yang memiliki SDSB Sampah akan menjadikan Badung destinasi kelas dunia.
Eka mengatakan, prestasi Gojek Sampah Plastik yang dikembangkan DLHK Kabupaten Badung telah berhasil menyabet lima penghargaan bergengsi dari tingkat Provinsi, Nasional maupun Internasional.
"Dari sisi partisipasi, prestasi Gotik mampu melibatkan 35.000 masyarakat dan dari sisi manfaatnya, Gotik mampu mengurangi timbulan sampah plastik reguler hingga 50 ton," katanya.
Hal ini melampaui dari target pengurangan sampah plastik di Badung yang hanya 30 ton pada saat program Gotik ini diluncurkan. "Ini merupakan kontribusi nyata Gotik untuk mempertahankan predikat Badung sebagai destinasi wisata kelas dunia dari sisi kebersihan obyek wisata," ujarnya.
Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Badung meluncurkan gojek sampah plastik pada pertengahan Juni 2016, sebagai upaya penanganan sampah di daerah itu dan membangun citra pariwisata setempat yang bebas sampah.
Dengan upaya ini, akan menjadi solusi efektif dalam mengatasi masalah sampah plastik ancaman bagi pariwisata Badung yang berwawasan lingkungan yang menjadi skala prioritas serta menjadi program unggulan pemerintah, karena sampah plastik merupakan masalah dimasing-masing kota besar.
Penanganan sampah plastik ini menjadi program pemerintah dengan membuat inovasi yg mudah, murah, menguntungkan bagi masyarakat melalui ngojek sampah plastik. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017