Kuta (Antara Bali) - Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono membuka International Search And Rescue (SAR) Forum International Search And Resue Advisory Group (ISF-INSARAG) Asia-Pasific 2011 di Kuta, Bali, Selasa.
Menkokesra didampingi Menteri Perhubungan Freddy Numberi, Kepala Badan SAR Nasional (Kabasarnas) Letjen TNI (Mar) (Purn) Nono Sampono, Ketua INSARAG Tony Frisch dan Gubernur Bali I Made Mangku Pastika yang diwakili Kepala Kesbang Limas Pol Provinsi Bali Putu Suardhika.
Dalam sambutannya, Menkokesra berharap ISF-INSARAG akan menjadi media untuk meningkatkan kompetensi Basarnas dan mengembangkan kerja sama yang lebih komprehensif dengan negara-negara di Asia-Pasifik di bidang kemanusiaan.
"Peran Basarnas dalam menangani musibah maupun bencana di tanah air sudah teruji. Saya berharap, dengan adanya forum ini, Basarnas semakin meningkatkan kompetensinya, semakin meningkatkan kerja sama dan koordinasinya di dunia internasional, khususnya negara-negara Asia-Pasifik," katanya.
Pembukaan ISF-INSARAG Asia-Pasifik 2011 sendiri dihadiri oleh delegasi dari 21 negara, antara lain Australia, Bangladesh, Bhutan, China, India, Jepang, Malaysia, Maldives, Mongolia, Nepal, Myanmar, Peru, Philipina, Singapura, Srilangka, Switzeland, Thailand dan Amerika Serikat.
Usai dibuka, Basarnas juga meluncurkan program kampanye SAR Goes To School dengan pembacaan deklarasi bersama Menkokesra, Kemenhub, dan Kwartir Pramuka.
Kampanye ini juga ditandai dengan penyerahan buku secara simbolik kepada tiga siswa, masing-masing siswa SMA, SMP dan SD.
Menkokesra menyerahkan buku SAR kepada perwakilan siswa SMA, Menhub kepada siswa SMP, dan Kabasarnas kepada siswa SD.
"SAR Goes To School merupakan program sosialisasi dan pelatihan keterampilan SAR yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat sejak dini, sehingga mengurangi resiko jatuhnya korban jiwa maupun luka saat musibah maupun bencana itu benar-benar terjadi," kata Kepala Basarnas Letjen TNI (Mar) (Purn) Nono Sampono.
Basarnas menjadi tuan rumah dalam pertemuan para pimpinan negara pemegang kebijakan di bidang pelayanan jasa SAR itu yang berlangsung selama empat hari, 19-22 Juli 2011.
Indonesia menjadi penyelenggara pertemuan tahunan ini sesuai hasil Global Meeting INSARAG pertama yang berlangsung tanggal 14-16 September 2010 di Kobe, Jepang.
Selain itu, berdasarkan surat Jesper H Lund, Emergency Services Branch United Nation-The Office for the Coordination of Humanitarian Affair (UN-OCHA) tertanggal 24 September 2010 di Jenewa.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011
Menkokesra didampingi Menteri Perhubungan Freddy Numberi, Kepala Badan SAR Nasional (Kabasarnas) Letjen TNI (Mar) (Purn) Nono Sampono, Ketua INSARAG Tony Frisch dan Gubernur Bali I Made Mangku Pastika yang diwakili Kepala Kesbang Limas Pol Provinsi Bali Putu Suardhika.
Dalam sambutannya, Menkokesra berharap ISF-INSARAG akan menjadi media untuk meningkatkan kompetensi Basarnas dan mengembangkan kerja sama yang lebih komprehensif dengan negara-negara di Asia-Pasifik di bidang kemanusiaan.
"Peran Basarnas dalam menangani musibah maupun bencana di tanah air sudah teruji. Saya berharap, dengan adanya forum ini, Basarnas semakin meningkatkan kompetensinya, semakin meningkatkan kerja sama dan koordinasinya di dunia internasional, khususnya negara-negara Asia-Pasifik," katanya.
Pembukaan ISF-INSARAG Asia-Pasifik 2011 sendiri dihadiri oleh delegasi dari 21 negara, antara lain Australia, Bangladesh, Bhutan, China, India, Jepang, Malaysia, Maldives, Mongolia, Nepal, Myanmar, Peru, Philipina, Singapura, Srilangka, Switzeland, Thailand dan Amerika Serikat.
Usai dibuka, Basarnas juga meluncurkan program kampanye SAR Goes To School dengan pembacaan deklarasi bersama Menkokesra, Kemenhub, dan Kwartir Pramuka.
Kampanye ini juga ditandai dengan penyerahan buku secara simbolik kepada tiga siswa, masing-masing siswa SMA, SMP dan SD.
Menkokesra menyerahkan buku SAR kepada perwakilan siswa SMA, Menhub kepada siswa SMP, dan Kabasarnas kepada siswa SD.
"SAR Goes To School merupakan program sosialisasi dan pelatihan keterampilan SAR yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat sejak dini, sehingga mengurangi resiko jatuhnya korban jiwa maupun luka saat musibah maupun bencana itu benar-benar terjadi," kata Kepala Basarnas Letjen TNI (Mar) (Purn) Nono Sampono.
Basarnas menjadi tuan rumah dalam pertemuan para pimpinan negara pemegang kebijakan di bidang pelayanan jasa SAR itu yang berlangsung selama empat hari, 19-22 Juli 2011.
Indonesia menjadi penyelenggara pertemuan tahunan ini sesuai hasil Global Meeting INSARAG pertama yang berlangsung tanggal 14-16 September 2010 di Kobe, Jepang.
Selain itu, berdasarkan surat Jesper H Lund, Emergency Services Branch United Nation-The Office for the Coordination of Humanitarian Affair (UN-OCHA) tertanggal 24 September 2010 di Jenewa.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011