Negara (Antara Bali)- Sedikitnya enam rumah warga di Kelurahan Lelateng, Kabupaten Jembrana terendam banjir setelah senderan pembatas sungai dengan rumah mereka amblas, Minggu (17/12) sore.

Antara di lokasi, Senin, melaporkan senderan sungai yang juga difungsikan sebagai jogging track ini amblas sekitar 20 meter, sehingga air Sungai Ijogading yang membelah Kota Negara meluap masuk ke pemukiman.

Warga sekitar menduga, jogging track itu amblas akibat gerusan air dari Sungai Ijogading yang banjir setelah hujan lebat turun.

"Jogging track itu tidak sekaligus amblas, tapi bertahap sejak beberapa hari lalu. Dimulai dari arah selatan, terus melebar dan bertambah panjang amblasnya," kata Saihu, salah seorang warga.

Maskani, warga lainnya mengaku heran, karena sejak tinggal disitu baru kali ini air sungai meluap demikian besar hingga menjebol senderan.

Warga di Dusun Terusan, Kelurahan Lelateng yang berdekatan dengan senderan sungai tersebut berharap, pemerintah segera melakukan perbaikan, sehingga tidak terjadi bencana yang lebih besar.

Melihat kondisi senderan tersebut, warga memprediksi, jika sungai meluap lagi akan mengirimkan air yang lebih besar ke rumah mereka.

Lurah Lelateng Kadek Suardana mengatakan, pihaknya akan mengecek senderan yang jebol tersebut dan akan melaporkan ke institusi terkait.

"Senderan atau sempadan sungai bukan wewenang pemerintah kabupaten, tapi ada balai khusus yang menangani masalah tersebut. Kami akan laporkan ke institusi terkait lewat Dinas Pekerjaan Umum Pemkab Jembrana," katanya.

Hujan lebat Minggu (17/12) juga menyebabkan banjir di beberapa wilayah Kecamatan Mendoyo, termasuk tanah longsor di Dusun Rangdu, Desa Pohsanten yang menyebabkan dapur salah seorang warga tertimbun.(GBI)

Pewarta: Pewarta: Gembong Ismadi

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017