Bukittinggi (Antara) - Dua ekor Harimau Sumatera (Panthera Tigris Sumatrae) koleksi Taman Marga Satwa dan Budaya Kinantan (TMSBK) Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar), diberikan pada Bali Zoo.
Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga setempat, Erwin Umar di Bukittinggi, Jumat, mengatakan hal itu menindaklanjuti kerja sama kedua pihak pada Oktober 2016 untuk meningkatkan fungsi konservasi.
Dua ekor Harimau Sumatera yang dihibahkan yaitu masing-masing satu ekor berjenis kelamin jantan dan betina.
Sebelumnya TMSBK telah lebih dulu menerima hibah satwa dari Bali Zoo yaitu Singa Afrika, Burung Bayan, dan Kangguru Tanah yang jumlahnya masing-masing tiga ekor. Sembilan ekor satwa itu diterima pada April 2017.
Erwin menerangkan proses hibah satwa dengan Bali Zoo itu membutuhkan waktu mencapai satu tahun untuk mengurus perizinan.
"Banyak perizinan yang harus diselesaikan, mulai dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), gubernur, hingga Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Saat akan mengirimkan satwa, kami juga berkomunikasi dengan pihak yang membantu mengawal," ujarnya.
Pengiriman satwa itu dari TMSBK ke Bali Zoo melalui jalur darat melibatkan pengawalan dari tiga orang polisi hutan, Polda Sumbar dan satu orang dokter hewan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga setempat, Erwin Umar di Bukittinggi, Jumat, mengatakan hal itu menindaklanjuti kerja sama kedua pihak pada Oktober 2016 untuk meningkatkan fungsi konservasi.
Dua ekor Harimau Sumatera yang dihibahkan yaitu masing-masing satu ekor berjenis kelamin jantan dan betina.
Sebelumnya TMSBK telah lebih dulu menerima hibah satwa dari Bali Zoo yaitu Singa Afrika, Burung Bayan, dan Kangguru Tanah yang jumlahnya masing-masing tiga ekor. Sembilan ekor satwa itu diterima pada April 2017.
Erwin menerangkan proses hibah satwa dengan Bali Zoo itu membutuhkan waktu mencapai satu tahun untuk mengurus perizinan.
"Banyak perizinan yang harus diselesaikan, mulai dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), gubernur, hingga Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Saat akan mengirimkan satwa, kami juga berkomunikasi dengan pihak yang membantu mengawal," ujarnya.
Pengiriman satwa itu dari TMSBK ke Bali Zoo melalui jalur darat melibatkan pengawalan dari tiga orang polisi hutan, Polda Sumbar dan satu orang dokter hewan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017