Amlapura (Antara Bali) - Kabupaten Karangasem, Bali bagian timur memiliki garis pantai sepanjang 87 kilometer dengan luas wilayah laut sekitar 690 kilometer, sehingga sangat potensial untuk aktivitas perikanan tangkap maupun budidaya perikanan air tawar di daerah lahan basah.
Wakil Bupati Karangasem I Wayan Artha Dipa mengatakan hal itu pada Peringatan Hari Nusantara Tahun 2017 di Wantilan Subak Taman Sri Yeh Malet, Desa Antiga Kelod, Kecamatan Manggis, Jumat.
Hari Nusantara yang diperingati setiap tanggal 13 Desember, di Kabupaten Karangasem baru kali ini dapat dilaksanakan ditandai dengan penebaran benih ikan kaper dan nila sebanyak 7,000 ekor.
Wabup Wayan Artha Dipa menambahkan, potensi bidang perikanan yang sangat besar itu diharapkan dapat dimanfaatkan dengan baik dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Melalui peringatan Hari Nusantara yang mengusung tema "Gotong Royong Dalam Kebhinekaan Dinusantara Guna
Mewujudkan Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia" mampu memanfaatkan potensi bidang perikanan tersebut secara maksimal.
Ia mengatakan, melalui penebaran benih ikan diharapkan dapat meningkatkan potensi ikan air tawar serta meningkatkan kerja sama dengan masyarakat untuk mengembangkan perikanan budidaya air tawar dan memberi nilai lebih bagi masyarakat
"Peningkatan potensi perikanan budi daya yang bersinergi dengan pelestarian ekosistem di bidang perikanan, akan memberi dampak positif bagi berlangsungnya pekembangan perikanan," ujar Wabup Wayan Artha Dipa.
Lingkungan budi daya yang seimbang kini sudah saatnya dapat dipelihara dengan sebaik-baiknya untuk kelangsungan hidup organisme yang ada.
Wabup Artha Dipa mengimbau masyarakat untuk membentuk koperasi nelayan atau koperasi budaya ikan air tawar, dengan tujuan kelompok-kelompok tersebut berbadan hukum yang kegiatannya dapat dipertanggungjawabkan secara hukum.
"Saya harap kelompok perikanan budi daya nantinya mampu meningkatkan potensi perikanan secara maksimal dan mampu meningkatkan daya saing, mengingat potensi perikanan budi daya masih sangat luas untuk bisa kita kembangkan," ujarnya.
Ia menjelaskan, Pemkab Karangasem telah mengeluarkan kartu usaha kelautan dan perikanan (kartu KUSUKA) yang wajib dimiliki para pengusaha yang bergerak dalam bidang perikanan di daerah ini.
Wabup Artha Dipa menjelaskan, produksi parikanan di Kabupaten Karangasem pada tahun 2016 sebanyak 24.284,70 ton dengan nilai sebesar Rp305,456 milioar.
Konsumsi ikan perkapita sebesar 29,80 kilogram per tahun perlu ditingkatkan dengan sasaran 31 kilogram kapita per tahun.
Wabup Artha Dipa menjelaskan, pihaknya melalui Balai Wilayah Sungai Bali-Penida mengusulkan biaya pemeliharaan serta perbaikan Danau Mas Ceti Yeh Malet Desa Antiga Kelod semogha dalam tahun 2018 dapat terealisasi.
Melalui program tersebut Karangasem akan mempunyai destinasi pariwisata baru, dengan panorama yang masih alami dengan luas danau sekitar tujuh hektare dengan kedalaman lima meter, ujar Wabup Artha Dipa. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
Wakil Bupati Karangasem I Wayan Artha Dipa mengatakan hal itu pada Peringatan Hari Nusantara Tahun 2017 di Wantilan Subak Taman Sri Yeh Malet, Desa Antiga Kelod, Kecamatan Manggis, Jumat.
Hari Nusantara yang diperingati setiap tanggal 13 Desember, di Kabupaten Karangasem baru kali ini dapat dilaksanakan ditandai dengan penebaran benih ikan kaper dan nila sebanyak 7,000 ekor.
Wabup Wayan Artha Dipa menambahkan, potensi bidang perikanan yang sangat besar itu diharapkan dapat dimanfaatkan dengan baik dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Melalui peringatan Hari Nusantara yang mengusung tema "Gotong Royong Dalam Kebhinekaan Dinusantara Guna
Mewujudkan Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia" mampu memanfaatkan potensi bidang perikanan tersebut secara maksimal.
Ia mengatakan, melalui penebaran benih ikan diharapkan dapat meningkatkan potensi ikan air tawar serta meningkatkan kerja sama dengan masyarakat untuk mengembangkan perikanan budidaya air tawar dan memberi nilai lebih bagi masyarakat
"Peningkatan potensi perikanan budi daya yang bersinergi dengan pelestarian ekosistem di bidang perikanan, akan memberi dampak positif bagi berlangsungnya pekembangan perikanan," ujar Wabup Wayan Artha Dipa.
Lingkungan budi daya yang seimbang kini sudah saatnya dapat dipelihara dengan sebaik-baiknya untuk kelangsungan hidup organisme yang ada.
Wabup Artha Dipa mengimbau masyarakat untuk membentuk koperasi nelayan atau koperasi budaya ikan air tawar, dengan tujuan kelompok-kelompok tersebut berbadan hukum yang kegiatannya dapat dipertanggungjawabkan secara hukum.
"Saya harap kelompok perikanan budi daya nantinya mampu meningkatkan potensi perikanan secara maksimal dan mampu meningkatkan daya saing, mengingat potensi perikanan budi daya masih sangat luas untuk bisa kita kembangkan," ujarnya.
Ia menjelaskan, Pemkab Karangasem telah mengeluarkan kartu usaha kelautan dan perikanan (kartu KUSUKA) yang wajib dimiliki para pengusaha yang bergerak dalam bidang perikanan di daerah ini.
Wabup Artha Dipa menjelaskan, produksi parikanan di Kabupaten Karangasem pada tahun 2016 sebanyak 24.284,70 ton dengan nilai sebesar Rp305,456 milioar.
Konsumsi ikan perkapita sebesar 29,80 kilogram per tahun perlu ditingkatkan dengan sasaran 31 kilogram kapita per tahun.
Wabup Artha Dipa menjelaskan, pihaknya melalui Balai Wilayah Sungai Bali-Penida mengusulkan biaya pemeliharaan serta perbaikan Danau Mas Ceti Yeh Malet Desa Antiga Kelod semogha dalam tahun 2018 dapat terealisasi.
Melalui program tersebut Karangasem akan mempunyai destinasi pariwisata baru, dengan panorama yang masih alami dengan luas danau sekitar tujuh hektare dengan kedalaman lima meter, ujar Wabup Artha Dipa. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017