Negara (Antara Bali) - Ratusan elemen masyarakat Kabupaten Jembrana menyerukan toleransi antar umat beragama, demi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Seruan pentingnya toleransi ini mereka sampaikan saat menghadiri acara dialog peningkatan toleransi dan kerukunan kehidupan beragama di Kabupaten Jembrana, yang diselenggarakan pemerintah kabupaten setempat di wantilan Pura Jagatnatha, Negara, Senin.

Narasumber dari Forum Kerukunan Umat Beragama, Polres Jembrana dan Kodim 1617 Jembrana beserta seluruh peserta sepakat, toleransi merupakan harga mati menjaga keutuhan bangsa yang berdasarkan empat pilar yaitu UUD 1945, Pancasila, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI.

Oleh narasumber, peserta yang kebanyakan dari kalangan pelajar, didorong untuk menjadi pioner dalam membangkitkan rasa dan semangat kebangsaan di generasi muda, sehingga toleransi bisa terjaga turun temurun di Indonesia.

"Masyarakat Kabupaten Jembrana memang heterogen, tapi hal itu tidak menghalangi kami untuk hidup rukun, karena dalam hubungan antar masyarakat meski berbeda agama kami mengusung konsep menyama braya (persaudaraan -red)," kata Bupati Jembrana I Putu Artha yang membuka acara ini.

Ia mengimbau, masyarakat untuk tetap menjaga dan melestarikan konsep tersebut agar pembangunan di Jembrana bisa berjalan lancar, karena didukung oleh situasi yang aman serta tertib.

Melihat mayoritas peserta dari kalangan perempuan, ia mengatakan, hal ini justru positif, karena perempuan memiliki peran yang besar dalam mendidik anak.

"Pengendali atau kepala rumah tangga memang laki-laki, tapi yang memiliki peran paling besar dalam mendidik anak adalah perempuan. Saya harap, didik anak-anak kita untuk hidup bertoleransi," katanya.(GBI)

Pewarta: Pewarta: Gembong Ismadi

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017