Tabanan (Antara Bali) - Sekitar objek wisata berupa bentangan sawah indah Jatiluwih di Kabupaten Tabanan, Bali, mengalami longsor akibat hujan deras yang mengguyur daerah itu secara terus menerus dalam beberapa hari belakangan ini.

"Tanah longsor yang terjadi Rabu malam (6/12) tidak sampai menimbulkan korban jiwa, namun tempat suci milik keluarga I Made Agus Astika (30) di Banjar Jatiluwih Kawan, Desa Jatiluwih, Kecamatan Penebel, Tabanan, tertimbun tanah," kata Kasi logistik dan kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tabanan I Putu Trisna Widiatmika, Kamis.

Ia mengatakan, bencana alam tersebut mengakibatkan kerugian material sebesar Rp 25 juta. Tebing setinggi 15 meter itu longsor selain menutupi tempat suci keluarga juga menutupi jalan sepanjang 25 meter di sekitarnya.

Akibat hujan deras yang turun secara terus menerus mengakibatkan tanah menjadi labil dan longsor, sehingga akses jalan menjadi tidak berfungsi.

Untuk itu pihak BPBD merangkul masyarakat sekitarnya untuk bergotong royong membersihkan tanah yang menutupi jalan tersebut hingga kini sudah bisa dilewati sepeda motor.

"Kami sore ini atau besok pagi mengerahkan alat berat untuk membersihkan bekas longsoran tanah sehingga jalan tersebut bisa dilewat kendaraan roda empat," ujar Putu Trisna Widiatmika.

Alat berat itu sangat diperlukan karena tanah longsoran yang menutupi jalan tidak mampu dibersihkan hanya dengan tenaga manusia.

Lewat kegiatan gotong royong yang melibarkan masyarakat sekitarnya jalan tersebut telah bisa dilewati menggunakan sepeda motor.

Ia mengharapkan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan sehubungan belakangan ini terjadi guyuran hujan deras. Kewaspadaan dan faktor kehati-hatian semua pihak sangat diharapkan untuk menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, ujar Putu Trisna Widiatmika. (WDY)

Pewarta: Pande Yudha

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017