Denpasar (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengatakan dunia pendidikan seharusnya dapat mengikuti perkembangan zaman, sejalan dengan upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
"Teknologi telah membuat kita memasuki era baru yang ditandai dengan enam D, yaitu digitalisasi, demokratisasi dan seterusnya. Oleh karena itu, dunia pendidikan harus menyesuaikan diri dengan perkembangan ini," kata Pastika saat mendengar pemaparan salah satu penyedia layanan e-learning Quipper, di Denpasar, Senin.
Menurut dia, dalam meningkatkan kualitas SDM, pemerintah harus mengikuti perkembangan teknologi ini. Selain sesuai dengan kebutuhan generasi mendatang, penerapan e-learning diharapkan dapat membuat proses pembelajaran menjadi lebih baik, lebih efisien dan lebih efektif.
Sementara itu, Government Relation Officer Quipper Indonesia, Cinta Adinda Oetomo mengatakan Quipper adalah penyedia jasa e-learning (pembelajaran berbasis elektronik) yang didirikan di London sejak Desember 2010 dengan 10 juta lebih pengguna di seluruh dunia termasuk Indonesia.
Layanan berbasis aplikasi ini memungkinkan guru dengan murid berinteraksi secara "online". Dengan memiliki akun, guru bisa membuat soal dan memberi tugas kepada siswa dalam jaringan (daring). Ini memudahkan guru dan siswa dalam proses pembelajaran.
Cinta menambahkan Quipper sudah digunakan di beberapa sekolah di Indonesia. Adapun sampai saat ini, ada 1.678 topik pembelajaran tingkat SMP dan 3.987 topik tingkat SMA tersedia di Quipper.
"Hasil penelitian, penggunaan aplikasi online secara penuh meningkatkan nilai dan tingkat kehadiran siswa," ujarnya.
Sedangkan Manager Government Relation Quipper Indonesia Audy Mario Laksmana mengatakan penerapan e-learning menjadi solusi untuk pemanfaatan gadget dengan cara yang positif.
"Banyak orang tua takut siswa menggunakan gadget untuk hal negatif. Padahal mereka justru mencari cara mengakses internet meski dilarang. Ini (e-learning) memberi mereka tempat penyaluran rasa ingin tahu tersebut sehingga penggunaan gadget menjadi positif," katanya.
Tampak hadir dalam pemaparan ini Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Bali TIA Kusumawardhani, Kepala Dinas Kominfos Provinsi Bali Nyoman Sujaya, Kepala BPSDM Provinsi Bali Dr. Ida Bagus Sedhawa, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Bali Boy Jayawibawa dan jajaran pejabat di bidang pendidikan. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
"Teknologi telah membuat kita memasuki era baru yang ditandai dengan enam D, yaitu digitalisasi, demokratisasi dan seterusnya. Oleh karena itu, dunia pendidikan harus menyesuaikan diri dengan perkembangan ini," kata Pastika saat mendengar pemaparan salah satu penyedia layanan e-learning Quipper, di Denpasar, Senin.
Menurut dia, dalam meningkatkan kualitas SDM, pemerintah harus mengikuti perkembangan teknologi ini. Selain sesuai dengan kebutuhan generasi mendatang, penerapan e-learning diharapkan dapat membuat proses pembelajaran menjadi lebih baik, lebih efisien dan lebih efektif.
Sementara itu, Government Relation Officer Quipper Indonesia, Cinta Adinda Oetomo mengatakan Quipper adalah penyedia jasa e-learning (pembelajaran berbasis elektronik) yang didirikan di London sejak Desember 2010 dengan 10 juta lebih pengguna di seluruh dunia termasuk Indonesia.
Layanan berbasis aplikasi ini memungkinkan guru dengan murid berinteraksi secara "online". Dengan memiliki akun, guru bisa membuat soal dan memberi tugas kepada siswa dalam jaringan (daring). Ini memudahkan guru dan siswa dalam proses pembelajaran.
Cinta menambahkan Quipper sudah digunakan di beberapa sekolah di Indonesia. Adapun sampai saat ini, ada 1.678 topik pembelajaran tingkat SMP dan 3.987 topik tingkat SMA tersedia di Quipper.
"Hasil penelitian, penggunaan aplikasi online secara penuh meningkatkan nilai dan tingkat kehadiran siswa," ujarnya.
Sedangkan Manager Government Relation Quipper Indonesia Audy Mario Laksmana mengatakan penerapan e-learning menjadi solusi untuk pemanfaatan gadget dengan cara yang positif.
"Banyak orang tua takut siswa menggunakan gadget untuk hal negatif. Padahal mereka justru mencari cara mengakses internet meski dilarang. Ini (e-learning) memberi mereka tempat penyaluran rasa ingin tahu tersebut sehingga penggunaan gadget menjadi positif," katanya.
Tampak hadir dalam pemaparan ini Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Bali TIA Kusumawardhani, Kepala Dinas Kominfos Provinsi Bali Nyoman Sujaya, Kepala BPSDM Provinsi Bali Dr. Ida Bagus Sedhawa, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Bali Boy Jayawibawa dan jajaran pejabat di bidang pendidikan. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017