Karangasem (Antara Bali) - Material vulkanik yang disemburkan Gunung Agung membawa dampak baik untuk kesuburan tanah dalam jangka panjang, kata Kepala Sub Bidang Mitigasi Pemantauan Gunungapi Wilayah Timur PVMBG Devy Kamil Syahbana.

"Bahan material yang berasal dari perut bumi seperti abu vulkanik diyakini membawa zat baik untuk kesuburan tanah sehingga ke depannya menjadi lebih baik," ujarnya saat ditemui di Pos Pantau Desa Rendang, Karangasem, Sabtu.

Ia mengatakan dalam jangka panjang keberadaan material vulkanik akan menjadi investasi masyarakat karena tanah menjadi subur untuk kegiatan pertanian.

Diakui Devi bahwa dalam jangka pendek, dampak abu vulkanik dapat merusak tanaman yang ada di sekitar dengan kawah Gunung Agung dan dapat menghanguskan tumbuhan tersebut.

"Dampak abu ini apabila jangka pendek sudah dipastikan tanaman rusak, lahan tidak bisa digunakan," katanya.

Hal itu seperti kondisi tanaman yang rusak di Desa Sebudi untuk dampak jangka pendeknya merusak.

Ia mengatakan untuk pemulihan kondisi tanaman yang terkena dampak erupsi dan abu vulkanik butuh waktu yang panjang.

Hal itu karena tergantung dari eksplosivitas Gunung Agung dan erupsinya apakah berlangsung singkat atau membutuhkan waktu berbulan-bulan atau tahunan.

"Kalau dampak kerusakan tanaman akibat abu ini dalam jumlah yang besar, maka untuk pemulihannya lebih lama dan tergantung dari berapa besar dan eksplosivitas dari erupsi ini yang berefek pada lahan di sekitarnya," katanya.

Ia menjelaskan bahwa setelah proses erupsi atau setelah selesai hujan abu, maka abu terbawa hujan dan terserap tanah. Tanah mendapat mineral yang banyak dari perut bumi.

"Apabila abu ini terkumpul dari satu aliran sungai dan terbawa hujan menjadi lahar hujan, sehingga kami imbau masyakat agar selalu siap dengan masker atau alat menutup mata," ujarnya.

Ia menjelaskan hal itu perlu dilakukan,karena partikel abu dapat bersifat korosif dan bisa membuat iritasi mata dan kulit, serta sistem pernafasan manusia.

Terkait adanya guratan-guratan atau garis berwarna abu-abu yang terlihat dari puncak Gunung Agung, lanjut Devy, hal itu merupakan material abu yang terbawa hujan.

Ia mengatakan bahwa saat ini tim PVMBG melihat jatuhan abu sudah terlihat di atas puncak.  (WDY)

Pewarta: I Made Surya

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017