Denpasar (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika menyurati para pengusaha sarana akomodasi pariwisata di Pulau Dewata untuk memberikan pembebasan biaya akomodasi dalam satu malam kepada wisatawan saat ditutupnya Bandara Internasional Ngurah Rai.

"Erupsi Gunung Agung dan penutupan bandara, secara khusus akan berdampak psikologis bagi wisatawan, terutama yang telah berada di Bali, sehingga dikhawatirkan dapat menimbulkan kepanikan," kata Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Bali, Dewa Gede Mahendra Putra, di Denpasar, Selasa.

Oleh karena itu, tambah dia, untuk menjaga citra kepariwisataan Bali yang merupakan tugas dan kewajiban bersama, maka dibutuhkan kebersamaan semua pihak untuk meyakinkan wisatawan bahwa mereka nyaman selama berada di Bali.

"Sehubungan dengan hal itu, ada tiga `point` permintaan pelayanan yang disampaikan Bapak Gubernur pada surat yang ditandatangani tertanggal 27 November 2017 itu perihal Dampak Erupsi Gunung Agung," ucap Dewa Mahendra.

Salah satu permintaannya yakni pembebasan biaya akomodasi (free) untuk satu malam kepada wisatawan pada saat ditutupnya bandara, permintaan berikutnya agar pengusaha pariwisata dapat memberikan informasi terkini mengenai perkembangan situasi dan operasional Bandara Ngurah Rai.

"Yang terakhir adalah bagi wisatawan yang ingin memperpanjang masa menginapnya, agar diberikan harga terendah sesuai dengan kebijakan hotel masing-masing," ujarnya.

Dewa Mahendra menambahkan, dalam surat tersebut Gubernur Bali menekankan supaya surat yang disampaikan itu diindahkan dan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. (WDY)

Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017