Denpasar (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika berharap para pemimpin agama merapatkan barisan dalam menjaga keharmonisan dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Saya berharap kepada semua pimpinan agama untuk merapatkan barisan dalam menjaga keutuhan NKRI. Keteguhan umat dalam menjalankan perintah agama harus terus dipupuk melalui pemuka agama," kata Gubernur Mangku Pastika pada acara pembukaan Sinode IV Keuskupan Denpasar, di Gereja Maria Bunda Segala Bangsa, di Kawasan Nusa Dua, Bali, Minggu malam.

Gubernur Pastika menyambut baik dan mendukung pelaksanaan sidang raya umat Katolik atau Sinode tersebut, sebagai wahana strategis untuk mengevaluasi program pembinaan umat yang telah dilaksanakan Keuskupan Denpasar, sekaligus merumuskan program ke depan sesuai dengan tantangan dan permasalahan yang berkembang.

Ia mengatakan kemajuan pembangunan serta dinamika globalisasi telah membawa berbagai dampak bagi kehidupan masyarakat, termasuk kehidupan umat beragama.

"Namun demikian, kita semua patut berbangga, sampai saat ini di Pulau Dewata bisa mewujudkan kehidupan masyarakat yang rukun dan harmonis," ujarnya.

Kondisi ini, kata dia, adalah komitmen dan partisipasi seluruh komponen masyarakat Bali, termasuk seluruh komponen umat agama, yakni umat Katolik.

"Untuk itu, saya memberi apresiasi kepada rohaniawan, seluruh umat, khususnya umat Katolik sebagai bagian integral dari masyarakat Bali yang telah memberikan kontribusi penting warga dan daerah Bali. Peran ini, saya harapkan ke depan untuk terus ditingkatkan," ucapnya.

Gubernur Mangku Pastika lebih lanjut mengatakan berbagai nilai modernitas yang berkembang, sangat berpotensi menimbulkan gangguan dan ancaman pada keharmonisan serta kerukunan masyarakat Bali. Salah satu di antaranya adalah sikap eksklusif.

"Sikap ini harus dihindari karena akan menjauhkan seseorang atau kelompok, bahkan umat beragama dari lingkungan sosial," ujarnya.

Ia berharap Sinode ini menjadi makna "Proses Perjalanan hidup Yesus Kristus" sebagai inspirasi kebangkitan umat menuju ketentraman dan kedamaian hidup masyarakat, berbangsa dan bernegara.

"Saya mengajak para rohaniawan dan seluruh umat Katolik untuk bersama-sama umat lainnya, bahu-membahu mempertahankan kerukunan yang telah terbangun, baik kerukunan internal umat, antar-umat beragama, maupun kerukunan antar-umat dengan pemerintah," ujarnya.

Sementara itu, Ketua Panitia Sinode IV, Romo Herman Yoseph Babey mengatakan kegiatan ini untuk mengevaluasi kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan selama lima tahun Keuskupan Denpasar.

"Pertemuan ini diikuti sedikitnya 300 orang dari Denpasar, Lombok dan Sumbawa Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk menyampaikan laporan kegiatan para romo maupun biarawati di gereja yang mereka pimpin," katanya. (WDY)

Pewarta: I Komang Suparta

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017