Mangupura (Antara Bali) - Dinas Perikanan Kabupaten Badung, Bali, mendorong masyarakat di daerah itu agar gemar makan ikan, karena konsumsi ikan perkapita masyarakat di daerah itu masih tergolong rendah.
"Kami kembali menggenjot gerakan gemar makan ini Tahun 2018, karena konsumsi ikan masyarakat hanya 33 kilogram/kapita/ tahunnya," kata Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Badung, Putu Oka Swadiana saat dihubungi di Mangupura, Kamis.
Hal ini, sangat jauh dari harapan dan target nasional yang dicanangkan Menteri Perikanan dan Kelautan Republik Indonesia, Susi Pudjiastuti, yanng mengharapkan konsumsi ikan masyarakat mencapai 47 kilogram/kapita/tahunnya.
Oleh karena itu, pihaknya terus berupaya menyosialisasikan kepada masyarakat agar gemar makan ikan yang dimuali dari siswa sekolah dasar (SD), organisasi kemasyarakatan dan ibu-ibu PKK atau Dharma Wanita di Badung, sehingga apa yang diwacanakan pemerintah pusat dapat terwujud.
Dengan mengkampanyekan gemar makan ikan ini, kata Oka, masyarakat dapat mengetahui bahwa dengan mengkonsumsi ikan maka akan mencukupi kebutuhan gizi tubuh mereka dan ikan mengandung protein maupun omega tiga yang baik untuk kesehatan.
"Kami juga memperkenalkan kepada masyarakat bahwa ikan lemuru yang memiliki nilai ekonomis dan harganya sangat terjangkau oleh masyarakat juga tinggi omega tiganya," katanya.
Selain memperkenalkan ikan air laut, pihaknya juga mendorong masyarakat gemar makan ikan air tawar seperti ikan lele, mujair dan nilai yang harganya juga sangat murah.
"Saya contohkan, ikan mujair yang diolah dengan baik seperti di Bali ada namanya be jair nyat-nyat juga sangat enak dan sehat karena bumbunya mengandung rempah-rempah," ujarnya.
Selain itu, ikan lele juga dapat diolah menjadi sate, kripik, prekedel atau diolah dengan menu yang bervariatif yang juga menjadi nilai ekonomis bagi pelaku usaha yang bergerak disektor makanan olahan lele ini. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
"Kami kembali menggenjot gerakan gemar makan ini Tahun 2018, karena konsumsi ikan masyarakat hanya 33 kilogram/kapita/ tahunnya," kata Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Badung, Putu Oka Swadiana saat dihubungi di Mangupura, Kamis.
Hal ini, sangat jauh dari harapan dan target nasional yang dicanangkan Menteri Perikanan dan Kelautan Republik Indonesia, Susi Pudjiastuti, yanng mengharapkan konsumsi ikan masyarakat mencapai 47 kilogram/kapita/tahunnya.
Oleh karena itu, pihaknya terus berupaya menyosialisasikan kepada masyarakat agar gemar makan ikan yang dimuali dari siswa sekolah dasar (SD), organisasi kemasyarakatan dan ibu-ibu PKK atau Dharma Wanita di Badung, sehingga apa yang diwacanakan pemerintah pusat dapat terwujud.
Dengan mengkampanyekan gemar makan ikan ini, kata Oka, masyarakat dapat mengetahui bahwa dengan mengkonsumsi ikan maka akan mencukupi kebutuhan gizi tubuh mereka dan ikan mengandung protein maupun omega tiga yang baik untuk kesehatan.
"Kami juga memperkenalkan kepada masyarakat bahwa ikan lemuru yang memiliki nilai ekonomis dan harganya sangat terjangkau oleh masyarakat juga tinggi omega tiganya," katanya.
Selain memperkenalkan ikan air laut, pihaknya juga mendorong masyarakat gemar makan ikan air tawar seperti ikan lele, mujair dan nilai yang harganya juga sangat murah.
"Saya contohkan, ikan mujair yang diolah dengan baik seperti di Bali ada namanya be jair nyat-nyat juga sangat enak dan sehat karena bumbunya mengandung rempah-rempah," ujarnya.
Selain itu, ikan lele juga dapat diolah menjadi sate, kripik, prekedel atau diolah dengan menu yang bervariatif yang juga menjadi nilai ekonomis bagi pelaku usaha yang bergerak disektor makanan olahan lele ini. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017