Denpasar (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengatakan penanggulangan aksi terorisme oleh aparat kepolisian dan instansi lainnya sudah mengalami kemajuan pesat karena kesiapan petugas dan koordinasi taktik dibarengi kecanggihan teknologi.

"Ini (simulasi) bagus sekali, sudah jauh mengalami kemajuan. Dengan begini, kami punya keyakinan makin kuat dalam menghadapi terorisme," katanya setelah menyaksikan simulasi penanganan terorisme di terminal khusus pesawat jet pribadi (ExecuJet) di kawasan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Kuta, Kabupaten Badung, Jumat.

Menurut Pastika, simulasi penanganan aksi terorisme membuat petugas terkait terlatih ketika menghadapi ancaman termasuk memahami langkah koordinasi dan penanganan setelah peristiwa utamanya menyangkut korban jiwa.

Gubernur asal Buleleng itu mengaku kesiapan petugas antiteror jauh lebih maju jika dibandingkan ketika dirinya menjadi Kepala Polda Bali tahun 2003-2005 sekaligus menjadi Ketua Tim Investigasi Bom Bali tahun 2002.

"Dibandingkan waktu saya itu sangat jauh. Kantong mayat saja tidak punya, mayat digulung pakai kain sprei," ucapnya.

Dengan kesiapan aparat kepolisian itu, lanjut dia, diharapkan membawa nilai tambah bagi Bali mengingat sebagai daerah utama tujuan wisata di Indonesia yang sangat membutuhkan keamanan dan stabilitas wilayah.

Apalagi tahun 2018, lanjut dia, Bali kembali terpilih sebagai tuan rumah pelaksanaan akbar Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia pada Oktober 2018 di Nusa Dua yang rencananya dihadiri sekitar 15 ribu delegasi dari 189 negara di dunia.

Dalam kesempatan itu, Gubernur Pastika juga mengapresiasi aparat Polda Bali yang juga menyiagakan sekitar 1.900 personel untuk ikut terlibat dalam menghadapi ancaman bencana alam seperti ancaman erupsi Gunung Agung. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Dewa Wiguna

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017