Denpasar (Antara Bali) - Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Kecamatan Denpasar Timur, Kota Denpasar, Bali, masuk nominasi "10 besar" dari seluruh Indonesia dalam penilaian pilar-pilar sosial berprestasi tingkat nasional.
Ketua Tim Penilai dari Kementerian Sosial Dwi Citawasih di Denpasar, Kamis, mengatakan TKSK Kota Denpasar terpilih menjadi salah satu penilaian pilar-pilar berprestasi tingkat nasional, dari 34 provinsi, termasuk Denpasar adalah salah satu untuk menjadi model.
"Sebanyak tujuh pilar model yang terpilih akan ditetapkan menjadi pilar sosial di tingkat nasional," ujarnya.
Dwi Citawasih mengatakan yang dinilai adalah model inovasi, aspek program, administrasi dan lainnya yang mempunyai dampak kepada masyarakat. Untuk mengetahui dampak tersebut juga harus ada pengukuran.
"Untuk itu saya berharap agar Kota Denpasar bisa masuk dalam tujuh besar. Guna membuktikan presentasi yang dilakukan I Gede Sumadi Ekaputra di pusat, maka dilakukan penilaian secara langsung seperti saat ini," ucapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Dwi Citawasih memberikan apresiasi kepada Pemerintah Kota Denpasar karena memfasilitasi TKSK saat bekerja dengan memberikan kendaraan operasional yakni sepeda motor.
"Kami di pusat saja belum bisa memberikan kendaraan operasional sepeda motor. Karena itu kami mengucapkan terima kasih kepada pemerintah kota," ujarnya.
Sementara itu, Wali Kota Denpasar Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra mengucapkan terima kasih kepada tim penilaian nasional, karena mempercayai TKSK Denpasar masuk nominasi penilaian "10 besar".
Ia mengatakan dengan penilaian ini tim penilai pusat memberikan kesempatan kepada TKSK untuk membuktikan pencapaian kinerja dan pemanfaatan bagi warga masyarakat.
Menurut Rai Mantra, TKSK Kecamatan Denpasar Timur sangat membantu Pemerintah Kota Denpasar dalam menyelenggarakan kesejahteraan sosial sesuai dengan wilayah penugasan di kecamatan.
"Untuk itu saya mengucapkan terima kasih juga kepada TKSK se-Denpasar, khususnya kepada I Gede Sumadi Ekaputra yang telah aktif turut mencegah dan menanggulangi, permasalahan sosial di Kecamatan Denpasar Timur," ujarnya.
Wali Kota Rai Mantra lebih lanjut mengatakan dalam menanggulangi permasalahan sosial, TKSK Kecamatan Denpasar Timur juga membantu masyarakat kawasan rawan bencana (KRB) Gunung Agung yang mengungsi di Denpasar.
TKSK juga bertugas mendata anak-anak KRB Gunung Agung yang bersekolah di Denpasar mulai dari sekolah TK, SD, SMP, SMA/SMK dan berkebutuhan khusus.
Untuk membantu ekonomi warga pengungsi Gunung Agung, kata Rai Mantra, TKSK bertugas memberdayakan pengungsi, yaitu yang dilakukan pertama secara internal, TKSK di Kecamatan Denpasar Timur mengatur warga untuk memasak, dan menjaga kebersihan.
Kedua, TKSK juga melakukan pemberdayaan secara ekonomi dengan membuat janur, kerajinan keben dan kerajinan lainnya.
"Dengan pemberdayaan yang dilakukan TKSK para pengungsi ada keberlangsungan secara ekonomi untuk membeli kebutuhannya. Saya bangga hasil dari pekerjaan Badan Penanggulangan Bencana Nasional menjadikan Kota Denpasar sebagai percontohan terbaik dalam pengelolahan data," ujar Rai Mantra.
Dalam menanggulangi kemiskinan, TKSK Kecamatan Denpasar Timur juga melaksanakan pendampingan pada kegiatan pelatihan berusaha bagi keluarga miskin dengan membentuk kelompok usaha bersama (KUBE).
Mencegah bencana banjir di Kelurahan Penatih dengan mengadakan kegiatan perbaikan saluran air dan mengadakan fasilitas bak sampah, serta membantu para disabilitas untuk mendapatkan hak-haknya berupa biaya jaminan hidup setiap bulan dan jaminan kesehatan.
"Untuk menambah semangat mereka bekerja, maka Pemerintah Kota Denpasar memberikan sepeda motor kepada TKSK di masing-masing kecamatan," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
Ketua Tim Penilai dari Kementerian Sosial Dwi Citawasih di Denpasar, Kamis, mengatakan TKSK Kota Denpasar terpilih menjadi salah satu penilaian pilar-pilar berprestasi tingkat nasional, dari 34 provinsi, termasuk Denpasar adalah salah satu untuk menjadi model.
"Sebanyak tujuh pilar model yang terpilih akan ditetapkan menjadi pilar sosial di tingkat nasional," ujarnya.
Dwi Citawasih mengatakan yang dinilai adalah model inovasi, aspek program, administrasi dan lainnya yang mempunyai dampak kepada masyarakat. Untuk mengetahui dampak tersebut juga harus ada pengukuran.
"Untuk itu saya berharap agar Kota Denpasar bisa masuk dalam tujuh besar. Guna membuktikan presentasi yang dilakukan I Gede Sumadi Ekaputra di pusat, maka dilakukan penilaian secara langsung seperti saat ini," ucapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Dwi Citawasih memberikan apresiasi kepada Pemerintah Kota Denpasar karena memfasilitasi TKSK saat bekerja dengan memberikan kendaraan operasional yakni sepeda motor.
"Kami di pusat saja belum bisa memberikan kendaraan operasional sepeda motor. Karena itu kami mengucapkan terima kasih kepada pemerintah kota," ujarnya.
Sementara itu, Wali Kota Denpasar Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra mengucapkan terima kasih kepada tim penilaian nasional, karena mempercayai TKSK Denpasar masuk nominasi penilaian "10 besar".
Ia mengatakan dengan penilaian ini tim penilai pusat memberikan kesempatan kepada TKSK untuk membuktikan pencapaian kinerja dan pemanfaatan bagi warga masyarakat.
Menurut Rai Mantra, TKSK Kecamatan Denpasar Timur sangat membantu Pemerintah Kota Denpasar dalam menyelenggarakan kesejahteraan sosial sesuai dengan wilayah penugasan di kecamatan.
"Untuk itu saya mengucapkan terima kasih juga kepada TKSK se-Denpasar, khususnya kepada I Gede Sumadi Ekaputra yang telah aktif turut mencegah dan menanggulangi, permasalahan sosial di Kecamatan Denpasar Timur," ujarnya.
Wali Kota Rai Mantra lebih lanjut mengatakan dalam menanggulangi permasalahan sosial, TKSK Kecamatan Denpasar Timur juga membantu masyarakat kawasan rawan bencana (KRB) Gunung Agung yang mengungsi di Denpasar.
TKSK juga bertugas mendata anak-anak KRB Gunung Agung yang bersekolah di Denpasar mulai dari sekolah TK, SD, SMP, SMA/SMK dan berkebutuhan khusus.
Untuk membantu ekonomi warga pengungsi Gunung Agung, kata Rai Mantra, TKSK bertugas memberdayakan pengungsi, yaitu yang dilakukan pertama secara internal, TKSK di Kecamatan Denpasar Timur mengatur warga untuk memasak, dan menjaga kebersihan.
Kedua, TKSK juga melakukan pemberdayaan secara ekonomi dengan membuat janur, kerajinan keben dan kerajinan lainnya.
"Dengan pemberdayaan yang dilakukan TKSK para pengungsi ada keberlangsungan secara ekonomi untuk membeli kebutuhannya. Saya bangga hasil dari pekerjaan Badan Penanggulangan Bencana Nasional menjadikan Kota Denpasar sebagai percontohan terbaik dalam pengelolahan data," ujar Rai Mantra.
Dalam menanggulangi kemiskinan, TKSK Kecamatan Denpasar Timur juga melaksanakan pendampingan pada kegiatan pelatihan berusaha bagi keluarga miskin dengan membentuk kelompok usaha bersama (KUBE).
Mencegah bencana banjir di Kelurahan Penatih dengan mengadakan kegiatan perbaikan saluran air dan mengadakan fasilitas bak sampah, serta membantu para disabilitas untuk mendapatkan hak-haknya berupa biaya jaminan hidup setiap bulan dan jaminan kesehatan.
"Untuk menambah semangat mereka bekerja, maka Pemerintah Kota Denpasar memberikan sepeda motor kepada TKSK di masing-masing kecamatan," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017