Denpasar (Antara Bali) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali menemukan 69 lembar uang palsu yang meniru emisi terbaru tahun 2016, selama periode Januari hingga Oktober 2017.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Causa Iman Karana di Denpasar, Rabu, menjelaskan dengan temuan tersebut menandakan masyarakat semakin mengenali ciri-ciri keaslian uang palsu.
Menurut Causa, dengan temuan tersebut juga mengindikasikan bahwa fitur-fitur canggih yang ada di uang emisi tahun 2016 tidak mudah dipalsukan dan keasliannya mudah dikenali masyarakat.
Bank sentral itu mencatat, sebagian besar lembaran palsu tersebut dalam bentuk pecahan 50.000 sebanyak 55 lembar dan sisanya pecahan 100.000 sebanyak 14 lembar.
Temuan paling banyak, lanjut Causa, terdapat pada Oktober 2017 dengan total temuan yang diterima bank sentral itu mencapai 36 lembar.
Pria yang akrab disapa CIK itu menambahkan selama Januari hingga Oktober 2017, bank sentral perwakilan Bali tersebut telah menemukan atau menerima 4.209 lembar uang palsu.
Sedangkan selama tahun 2016, BI Bali menerima dan menemukan 5.594 lembar uang palsu dalam bentuk beberapa pecahan.
Sebagian besar uang tersebut dilaporkan langsung ke bank sentral oleh masyarakat atau laporan dari masing-masing perbankan yang dikumpulkan dari nasabah.
Bank Indonesia, lanjut dia, akan gencar melakukan sosialisasi ciri-ciri keaslian uang Rupiah kepada masyarakat termasuk melalui kas keliling untuk mencegah peredaran uang imitasi itu di tangan masyarakat.
Ia meminta masyarakat untuk tetap mewaspadai peredaran uang palsu dengan menerapkan metode 3D yakni dilihat, diraba dan diterawang.
Causa menuturkan bahwa uang NKRI emisi terbaru memiliki fitur keamanan yang lebih canggih di antaranya seperti tanda air, gambar ornamen khas budaya daerah dan benang pengaman yang terdapat pada bahan uang.
Selain itu juga tanda teknik cetak di antaranya seperti rectoverso atau gambar saling isi, gambar tersembunyi multiwarna, kode untuk tuna netra dan warna yang dapat berubah jika dilihat dengan sudut pandang berbeda.
Uang Rupiah emisi terbaru diluncurkan pada 19 Desember 2016 di Jakarta oleh Presiden Joko Widodo.
Uang yang juga disebut uang NKRI itu menampilkan 12 wajah pahlawan nasional Indonesia di setiap pecahan mulai uang kertas pecahan Rp100.000, Rp50.000 hingga uang koin Rp1.000 dan Rp100. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Causa Iman Karana di Denpasar, Rabu, menjelaskan dengan temuan tersebut menandakan masyarakat semakin mengenali ciri-ciri keaslian uang palsu.
Menurut Causa, dengan temuan tersebut juga mengindikasikan bahwa fitur-fitur canggih yang ada di uang emisi tahun 2016 tidak mudah dipalsukan dan keasliannya mudah dikenali masyarakat.
Bank sentral itu mencatat, sebagian besar lembaran palsu tersebut dalam bentuk pecahan 50.000 sebanyak 55 lembar dan sisanya pecahan 100.000 sebanyak 14 lembar.
Temuan paling banyak, lanjut Causa, terdapat pada Oktober 2017 dengan total temuan yang diterima bank sentral itu mencapai 36 lembar.
Pria yang akrab disapa CIK itu menambahkan selama Januari hingga Oktober 2017, bank sentral perwakilan Bali tersebut telah menemukan atau menerima 4.209 lembar uang palsu.
Sedangkan selama tahun 2016, BI Bali menerima dan menemukan 5.594 lembar uang palsu dalam bentuk beberapa pecahan.
Sebagian besar uang tersebut dilaporkan langsung ke bank sentral oleh masyarakat atau laporan dari masing-masing perbankan yang dikumpulkan dari nasabah.
Bank Indonesia, lanjut dia, akan gencar melakukan sosialisasi ciri-ciri keaslian uang Rupiah kepada masyarakat termasuk melalui kas keliling untuk mencegah peredaran uang imitasi itu di tangan masyarakat.
Ia meminta masyarakat untuk tetap mewaspadai peredaran uang palsu dengan menerapkan metode 3D yakni dilihat, diraba dan diterawang.
Causa menuturkan bahwa uang NKRI emisi terbaru memiliki fitur keamanan yang lebih canggih di antaranya seperti tanda air, gambar ornamen khas budaya daerah dan benang pengaman yang terdapat pada bahan uang.
Selain itu juga tanda teknik cetak di antaranya seperti rectoverso atau gambar saling isi, gambar tersembunyi multiwarna, kode untuk tuna netra dan warna yang dapat berubah jika dilihat dengan sudut pandang berbeda.
Uang Rupiah emisi terbaru diluncurkan pada 19 Desember 2016 di Jakarta oleh Presiden Joko Widodo.
Uang yang juga disebut uang NKRI itu menampilkan 12 wajah pahlawan nasional Indonesia di setiap pecahan mulai uang kertas pecahan Rp100.000, Rp50.000 hingga uang koin Rp1.000 dan Rp100. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017