Denpasar (Antara Bali) - Bali kecewa tidak bisa mengirim tim bola basket ke babak kualikasi PON ke Semarang pertengahan Juni 2011, sehingga otomatis tidak bisa bertandang ke multi even empat tahunan di Riau 2012.
"Kesempatan mengirim atlet basket kita ke PON Riau 2012 sudah hilang," kata Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Bali Drs Made Nariana, saat diminta komentarnya tentang absennya basket daerah ini di pra PON Semarang.
Menurut dia, daerah ini memiliki banyak atlet berpotensi meraih prestasi cabang basket, hanya saja kurang serasinya hubungan di antara anggota pengurus organisasi maka pembinaan tidak sebagaimana diharapkan.
KONI Bali tercatat membina 44 cabang olahraga, 25 di antaranya sudah mengintensifkan kegiatan latihan dengan harapan mampu menyabet medali emas, perak, perunggu pada PON yang akan berlangsung setahun lagi.
Sedangkan 19 lainnya tampaknya kurang bergairah, karena ada pengurus cabang olahraga sama sekali tidak melakukan aktivitas, sehingga dana pembinaan yang disediakan pemerintah lewat KONI dikembalikan.
Pemerintah Provinsi Bali menyediakan dana sebanyak Rp23 juta sebagai stimulus dalam mengikuti kegiatan bertaraf nasional seperti babak kualifikasi PON. Karena cabang olahraga ini tidak ikut pra PON, maka dana itu dikembalikan.
Nariana mengatakan, pihaknya memang belum menjatuhkan sanksi terhadap organisasi olahraga yang tidak mengirim atlet pada kejuaraan menjelang PON Riau, karena lebih menitikberatkan kepada pembinaan.
Bali dalam mengejar prestasi pada PON Riau, membina atlet lewat program Palda Bali Emas dengan memberikan dana tali kasih, dimulai sejak tahun 2010 dan dilanjutkan hingga menuju perhelatan olahraga akbar di Riau 2012.
Dana tali kasih yang diberikan jumlahnya bertambah dari Rp1 juta per orang sebulan tahun 2010 menjadi Rp2,5 juta per orang sebulan dalam tahun 2011 bagi atlet yang menempati kelompok pertama, sedangkan kelompok kedua Rp2 juta per orang.
Melalui babak kualifasi sudah puluhan atlet andalan Bali lolos ke PON Riau 2012, umumnya dari cabang olahraga perorangan seperti atletik, Judo, Panjat Tebing, Catur dan sebagainya, demikian Made Nariana.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011
"Kesempatan mengirim atlet basket kita ke PON Riau 2012 sudah hilang," kata Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Bali Drs Made Nariana, saat diminta komentarnya tentang absennya basket daerah ini di pra PON Semarang.
Menurut dia, daerah ini memiliki banyak atlet berpotensi meraih prestasi cabang basket, hanya saja kurang serasinya hubungan di antara anggota pengurus organisasi maka pembinaan tidak sebagaimana diharapkan.
KONI Bali tercatat membina 44 cabang olahraga, 25 di antaranya sudah mengintensifkan kegiatan latihan dengan harapan mampu menyabet medali emas, perak, perunggu pada PON yang akan berlangsung setahun lagi.
Sedangkan 19 lainnya tampaknya kurang bergairah, karena ada pengurus cabang olahraga sama sekali tidak melakukan aktivitas, sehingga dana pembinaan yang disediakan pemerintah lewat KONI dikembalikan.
Pemerintah Provinsi Bali menyediakan dana sebanyak Rp23 juta sebagai stimulus dalam mengikuti kegiatan bertaraf nasional seperti babak kualifikasi PON. Karena cabang olahraga ini tidak ikut pra PON, maka dana itu dikembalikan.
Nariana mengatakan, pihaknya memang belum menjatuhkan sanksi terhadap organisasi olahraga yang tidak mengirim atlet pada kejuaraan menjelang PON Riau, karena lebih menitikberatkan kepada pembinaan.
Bali dalam mengejar prestasi pada PON Riau, membina atlet lewat program Palda Bali Emas dengan memberikan dana tali kasih, dimulai sejak tahun 2010 dan dilanjutkan hingga menuju perhelatan olahraga akbar di Riau 2012.
Dana tali kasih yang diberikan jumlahnya bertambah dari Rp1 juta per orang sebulan tahun 2010 menjadi Rp2,5 juta per orang sebulan dalam tahun 2011 bagi atlet yang menempati kelompok pertama, sedangkan kelompok kedua Rp2 juta per orang.
Melalui babak kualifasi sudah puluhan atlet andalan Bali lolos ke PON Riau 2012, umumnya dari cabang olahraga perorangan seperti atletik, Judo, Panjat Tebing, Catur dan sebagainya, demikian Made Nariana.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011