Semarapura (Antara Bali) - Warga Desa Selat, Kecamatan Semarapura, Kabupaten Klungkung, Bali, memprotes rusaknya jalan setempat yang merupakan jalan provinsi menuju objek wisata Pura Besakih, Kabupaten Karangasem.
"Apalagi saat hujan seperti belakangan ini, jalan yang berlubang langsung terisi air. Akibatnya jalan menjadi mirip sungai dan banyak kubangan lumpur yang membuat tidak nyaman," kata I Nyoman Mudarta, salah seorang warga asal Desa Selat, Rabu.
Ia mengaku jika pengemudi tidak waspada bisa menimbulkan kecelakaan. "Selain rawan kecelakaan jalan ini juga menjadi biang kemacetan," katanya.
Seperti pada Rabu pagi itu, kata dia, kemacetan yang terjadi mencapai salu kilometer. "Ya kondisinya terasa dan terlihat krodit," jelasnya.
Hal yang sama juga dikeluhkan warga Selat lainnya, Ida Bagus Ardana, dengan menyatakan bahwa akibat kondisi jalan yang rusak itu sering menelan korban laka lantas. "Bahkan ada yang sampai meninggal dunia," katanya.
Apalagi kerusakan itu berada persis di kawasan Pasar Tegak, Desa Selat. "Kubangannya sudah mencapai kedalaman 60 sentimeter, ini sangat berbahaya," ujarnya.
Kepala Desa Selat I Nengah Buda mengakui selama ini pihaknya telah mendapat pemberitahuan kalau jalan itu akan segera diperbaiki.
"Surat pemberitahuan perbaikan jalan sudah cukup lama kami terima, namun faktanya belum juga mulai dibangun," ujarnya.
Untuk itu pihaknya berharap agar pemerintah serius dan segera melakukan perbaikan sebelum menelan korban kecelakaan lagi.
"Kami berharap para pejabat terkait turun tangan mengatasi masalah ini," ungkapnya.
Apalagi, kata dia, jalur jalan itu setiap hari dilalui oleh wisatawan asing untuk berlibur ke kawasan Pura Besakih, pura terbesar di Bali yang terletak di Kabupaten Karangasem.
Selain menuju Pura Besakih, jalan itu juga sering dilalui oleh para pejabat penting, terutama saat mereka hendak berkunjung ke Pura Besakih.
"Sangat malu kalau kerusakan jalan itu dibiarkan berlarut-larut," kata Nengah Buda.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011
"Apalagi saat hujan seperti belakangan ini, jalan yang berlubang langsung terisi air. Akibatnya jalan menjadi mirip sungai dan banyak kubangan lumpur yang membuat tidak nyaman," kata I Nyoman Mudarta, salah seorang warga asal Desa Selat, Rabu.
Ia mengaku jika pengemudi tidak waspada bisa menimbulkan kecelakaan. "Selain rawan kecelakaan jalan ini juga menjadi biang kemacetan," katanya.
Seperti pada Rabu pagi itu, kata dia, kemacetan yang terjadi mencapai salu kilometer. "Ya kondisinya terasa dan terlihat krodit," jelasnya.
Hal yang sama juga dikeluhkan warga Selat lainnya, Ida Bagus Ardana, dengan menyatakan bahwa akibat kondisi jalan yang rusak itu sering menelan korban laka lantas. "Bahkan ada yang sampai meninggal dunia," katanya.
Apalagi kerusakan itu berada persis di kawasan Pasar Tegak, Desa Selat. "Kubangannya sudah mencapai kedalaman 60 sentimeter, ini sangat berbahaya," ujarnya.
Kepala Desa Selat I Nengah Buda mengakui selama ini pihaknya telah mendapat pemberitahuan kalau jalan itu akan segera diperbaiki.
"Surat pemberitahuan perbaikan jalan sudah cukup lama kami terima, namun faktanya belum juga mulai dibangun," ujarnya.
Untuk itu pihaknya berharap agar pemerintah serius dan segera melakukan perbaikan sebelum menelan korban kecelakaan lagi.
"Kami berharap para pejabat terkait turun tangan mengatasi masalah ini," ungkapnya.
Apalagi, kata dia, jalur jalan itu setiap hari dilalui oleh wisatawan asing untuk berlibur ke kawasan Pura Besakih, pura terbesar di Bali yang terletak di Kabupaten Karangasem.
Selain menuju Pura Besakih, jalan itu juga sering dilalui oleh para pejabat penting, terutama saat mereka hendak berkunjung ke Pura Besakih.
"Sangat malu kalau kerusakan jalan itu dibiarkan berlarut-larut," kata Nengah Buda.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011