Denpasar (Antara Bali) - Pemerintah mendukung upaya seniman muda asal
Bali, untuk bisa mengikuti Festival Forklores di Prancis, Juli 2011,
sekaligus sebagai ajang promosi dunia kepariwisataan Indonesia.
Pemerintah Indonesia mendukung kegiatan seniman Bali yang akan melakukan pentas pada acara festival parade budaya di Prancis, kata Ketua Yayasan Yasa Putra Sedana, Dewa Rai Budiasa, di Denpasar, Selasa.
Rombongan para seniman terdiri atas 30 orang yang tergabung dalam Yayasan Yasa Putra Sedana di Kabupaten Gianyar, Bali, dijadwalkan mengikuti parade budaya dan "workshop" di delapan kota di Prancis, 6 Juli-22 Agustus 2011.
Dewa Rai mengungkapkan, pemerintah harus berani meningkatkan kegiatan promosi kepariwisataan ke Prancis, mengingat negara di kawasan Eropa sangat potensial dan turis negeri itu loyal membelanjakan dolarnya.
Disayangkan turis asal Prancis yang ke Bali masih relatif sedikit, pada hal masyarakat negeri itu potensial melakukan perjalanan ke luar negeri, kata Dewa Rai Budiasa yang juga sebagai praktisi kepariwisataan.
Prancis merupakan negara di antara sepuluh besar pemasok turis asing ke Bali selama ini, dan sekarang mulai ada peningkatan jumlah kunjungan ke Bali, maka perlu promosi yang lebih intensif ke negeri itu.
"Kalau Bali kurang mampu berpromosi ke Eropa, pemerintah pusat perlu lebih intensif melakukan usaha untuk bisa menarik lebih banyak turis Eropa termasuk masyarakat Prancis berlibur ke negeri ini," kata Dewa Rai.
Apalagi Garuda Indonesia dan maskapai internasional negara lainnya semakin gencar melakukan penerbangan mengambil lintasan dari Eropa ke Indonesia dan sebaliknya, maka wajar kalau turis Eropa semakin banyak ke Indonesia.
Indonesia hendaknya mau memanfaatkan kegiatan seni budaya sejenis Festival Forklores di Prancis, dengan mengirimkan misi kesenian yang tumbuh subur dari berbagai daerah di Nusantara sebagai daya tariknya, kata Rai.
Ia berharap dengan keikutsertaan para seniman Gianyar dari kota seni di Bali ke negeri mode tersebut, mampu memberikan atmosfir baru bagi kepariwisataan di Bali, di samping membangkitkan para seniman muda.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011
Pemerintah Indonesia mendukung kegiatan seniman Bali yang akan melakukan pentas pada acara festival parade budaya di Prancis, kata Ketua Yayasan Yasa Putra Sedana, Dewa Rai Budiasa, di Denpasar, Selasa.
Rombongan para seniman terdiri atas 30 orang yang tergabung dalam Yayasan Yasa Putra Sedana di Kabupaten Gianyar, Bali, dijadwalkan mengikuti parade budaya dan "workshop" di delapan kota di Prancis, 6 Juli-22 Agustus 2011.
Dewa Rai mengungkapkan, pemerintah harus berani meningkatkan kegiatan promosi kepariwisataan ke Prancis, mengingat negara di kawasan Eropa sangat potensial dan turis negeri itu loyal membelanjakan dolarnya.
Disayangkan turis asal Prancis yang ke Bali masih relatif sedikit, pada hal masyarakat negeri itu potensial melakukan perjalanan ke luar negeri, kata Dewa Rai Budiasa yang juga sebagai praktisi kepariwisataan.
Prancis merupakan negara di antara sepuluh besar pemasok turis asing ke Bali selama ini, dan sekarang mulai ada peningkatan jumlah kunjungan ke Bali, maka perlu promosi yang lebih intensif ke negeri itu.
"Kalau Bali kurang mampu berpromosi ke Eropa, pemerintah pusat perlu lebih intensif melakukan usaha untuk bisa menarik lebih banyak turis Eropa termasuk masyarakat Prancis berlibur ke negeri ini," kata Dewa Rai.
Apalagi Garuda Indonesia dan maskapai internasional negara lainnya semakin gencar melakukan penerbangan mengambil lintasan dari Eropa ke Indonesia dan sebaliknya, maka wajar kalau turis Eropa semakin banyak ke Indonesia.
Indonesia hendaknya mau memanfaatkan kegiatan seni budaya sejenis Festival Forklores di Prancis, dengan mengirimkan misi kesenian yang tumbuh subur dari berbagai daerah di Nusantara sebagai daya tariknya, kata Rai.
Ia berharap dengan keikutsertaan para seniman Gianyar dari kota seni di Bali ke negeri mode tersebut, mampu memberikan atmosfir baru bagi kepariwisataan di Bali, di samping membangkitkan para seniman muda.(*)
Editor : Nyoman Budhiana
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011