Gianyar (Antara Bali) - Seorang pria yang diduga perampok memakai cadar hitam memukul kepala Ni Nyoman Kanti (40), akibatnya wanita yang kesehariannya sebagai pedagang daging keliling itu dirawat di RSUD Sanjiwani, Gianyar.
"Punggung dan sekujur badan saya ini terasa sakit semua," kata Kanti asal Banjar Basang Ambu, Desa Manukaya, Kecamatan Tampaksiring, saat masih dalam perawatan di Ruang Bima, RS Sanjiwani, Rabu.
Ia mengaku, dari hasil diagnosa dokter, dirinya mengalami cidera kepala berat (CKB), karena dahi bagian kanannya bocor terkena pukulan kayu dari orang yang tak dikenal, saat perjalanan pulang dari berjualan keliling.
"Peristiwa itu terjadi Senin malam (20/6) sekeitar pukul 20.00. Pas usai berjualan daging, saat melintasi jalan sepi di Desa Penedengan, Tampaksiring, tiba-tiba dari balik pepohonan tegalan muncul pria bercadar," katanya.
Begitu menyetop sepeda motor yang dikendarainya, kata Kanti, pria bercadar hitam itu tanpa basa-basi memukul kepalanya dengan sebatang kayu, tepat mengenai kepala bagian kanan. Langsung dirinya roboh, kata wanita gemuk itu, pelaku langsung berupaya merampas tas milik Kanti.
"Setelah jatuh, pelaku lantas mencoba mengambil tas saya. Beruntung, saya masih sadar, dan langsung teriak minta tolong," kata ibu dua anak itu.
Akibat teriakan dirinya, warga berdatangan menolong, sehingga tas yang berisi uang hasil jualan tak jadi diambil dan pelaku kabur di kegelapan malam.
Kakak korban, I Wayan Rida mengaku usai kejadian itu, pihaknya sudah mendapatkan informasi kalau adiknya dilarikan ke Klinik Tampaksiring untuk mendapat pertolongan.
Namun, karena lukanya cukup serius, warga pun membawanya ke RS Sanjiwani Gianyar.
"Malamnya setelah sempat dirawat di Klinik Anak Tampaksiring, langsung dirujuk ke RS Sanjiwani. Karena dahi yang dipukul robek, dokter memberinya 11 jahitan untuk menutup luka tersebut," jelasnya.
Meski sudah dua hari menjalani perawatan di RS Sanjiwani, kata dia pihaknya belum melaporkan kejadian tersebut kepada pihak kepolisian.
Akibatnya, pelakunya masih berkeliaran diluar. "Saya tidak melaporkan ke polisi karena masih sibuk mengurusi adik (Kanti, red)," jelasnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011
"Punggung dan sekujur badan saya ini terasa sakit semua," kata Kanti asal Banjar Basang Ambu, Desa Manukaya, Kecamatan Tampaksiring, saat masih dalam perawatan di Ruang Bima, RS Sanjiwani, Rabu.
Ia mengaku, dari hasil diagnosa dokter, dirinya mengalami cidera kepala berat (CKB), karena dahi bagian kanannya bocor terkena pukulan kayu dari orang yang tak dikenal, saat perjalanan pulang dari berjualan keliling.
"Peristiwa itu terjadi Senin malam (20/6) sekeitar pukul 20.00. Pas usai berjualan daging, saat melintasi jalan sepi di Desa Penedengan, Tampaksiring, tiba-tiba dari balik pepohonan tegalan muncul pria bercadar," katanya.
Begitu menyetop sepeda motor yang dikendarainya, kata Kanti, pria bercadar hitam itu tanpa basa-basi memukul kepalanya dengan sebatang kayu, tepat mengenai kepala bagian kanan. Langsung dirinya roboh, kata wanita gemuk itu, pelaku langsung berupaya merampas tas milik Kanti.
"Setelah jatuh, pelaku lantas mencoba mengambil tas saya. Beruntung, saya masih sadar, dan langsung teriak minta tolong," kata ibu dua anak itu.
Akibat teriakan dirinya, warga berdatangan menolong, sehingga tas yang berisi uang hasil jualan tak jadi diambil dan pelaku kabur di kegelapan malam.
Kakak korban, I Wayan Rida mengaku usai kejadian itu, pihaknya sudah mendapatkan informasi kalau adiknya dilarikan ke Klinik Tampaksiring untuk mendapat pertolongan.
Namun, karena lukanya cukup serius, warga pun membawanya ke RS Sanjiwani Gianyar.
"Malamnya setelah sempat dirawat di Klinik Anak Tampaksiring, langsung dirujuk ke RS Sanjiwani. Karena dahi yang dipukul robek, dokter memberinya 11 jahitan untuk menutup luka tersebut," jelasnya.
Meski sudah dua hari menjalani perawatan di RS Sanjiwani, kata dia pihaknya belum melaporkan kejadian tersebut kepada pihak kepolisian.
Akibatnya, pelakunya masih berkeliaran diluar. "Saya tidak melaporkan ke polisi karena masih sibuk mengurusi adik (Kanti, red)," jelasnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011