Denpasar (Antara Bali) - Drama gong, salah satu jenis kesenian trdisional Bali yang pernah menjadi primadona kesenian di Bali, kini kembali tampil memasuki hari ke-12 Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-33 di Taman Budaya, Selasa.
Kreasi baru hasil kolaborasi dari hampir semua jenis kesenian, termasuk seni musik dan seni suara yang menonjolkan lelucon itu tampil parade drama gong dari Kabupaten Tabanan, kata panitia PKB, I Wayan Dauh, Selasa.
Ia mengatakan, parade drama gong duta seni Kabupaten Tabanan akan tampil di Wantilan Taman Budaya Denpasar selama dua jam mulai pukul 20.00-22.00 Wita.
Penampilan kesenian drama gong merupakan salah satu dari empat aktivitas seni sehari penuh di Taman Budaya menyemarakkan aktivitas seni tahunan di Pulau Dewata.
Tiga aktivitas seni lainnya meliputi penampilan tabuh dan tari iringan semar pagulingan yang dibawakan oleh sanggar Kalangwan Banjar Pengubungan, Desa Duda, Kecamatan Selat, Kabupaten Karangasem.
Kesenian dari daerah ujung timur Pulau Bali itu tampil di panggung Angsoka, Taman Budaya Denpasar selama dua jam, mulai pukul 11.00-13.00 Wita.
Selain itu juga tampil kesenian rekontruksi wayang wong oleh seniman Banjar Sidan, Desa Belok, Pelaga, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung. Kesenian itu tampil di panggung Angsoka Taman Budaya Denpasar selama dua jam, 20.00-22.00 Wita.
Wayan Dauh menjelaskan, parade lagu daerah juga ikut menyemarakkan PKB dengan menampilkan duta seni dari Kabupaten Tabanan, Karangasem dan Buleleng. Kegiatan itu berlangsung di gedung Ardha Candra Taman Budaya Denpasar selama tiga jam, 20.00-23.00 Wita.
Selama sebulan pelaksanaan PKB menyuguhkan 334 kali pementasan, sepuluh jenis kesenian diantaranya dilombakan dan sejumlah pementasan bersifat parade, menunjukkan kemampuan tanpa dinilai tim juri.
Lomba atau parade seni merupakan salah satu dari enam agenda PKB. Aktivitas lainnya meliputi atraksi budaya yang melibatkan duta seni dari delapan kabupaten dan satu kota di Bali dan pementasan berbagai jenis kesenian.
Selain itu juga digelar pameran industri kecil dan kerajinan rumah tangga serta sarasehan dan festival film dekomenter, tutur Wayan Dauh.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011
Kreasi baru hasil kolaborasi dari hampir semua jenis kesenian, termasuk seni musik dan seni suara yang menonjolkan lelucon itu tampil parade drama gong dari Kabupaten Tabanan, kata panitia PKB, I Wayan Dauh, Selasa.
Ia mengatakan, parade drama gong duta seni Kabupaten Tabanan akan tampil di Wantilan Taman Budaya Denpasar selama dua jam mulai pukul 20.00-22.00 Wita.
Penampilan kesenian drama gong merupakan salah satu dari empat aktivitas seni sehari penuh di Taman Budaya menyemarakkan aktivitas seni tahunan di Pulau Dewata.
Tiga aktivitas seni lainnya meliputi penampilan tabuh dan tari iringan semar pagulingan yang dibawakan oleh sanggar Kalangwan Banjar Pengubungan, Desa Duda, Kecamatan Selat, Kabupaten Karangasem.
Kesenian dari daerah ujung timur Pulau Bali itu tampil di panggung Angsoka, Taman Budaya Denpasar selama dua jam, mulai pukul 11.00-13.00 Wita.
Selain itu juga tampil kesenian rekontruksi wayang wong oleh seniman Banjar Sidan, Desa Belok, Pelaga, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung. Kesenian itu tampil di panggung Angsoka Taman Budaya Denpasar selama dua jam, 20.00-22.00 Wita.
Wayan Dauh menjelaskan, parade lagu daerah juga ikut menyemarakkan PKB dengan menampilkan duta seni dari Kabupaten Tabanan, Karangasem dan Buleleng. Kegiatan itu berlangsung di gedung Ardha Candra Taman Budaya Denpasar selama tiga jam, 20.00-23.00 Wita.
Selama sebulan pelaksanaan PKB menyuguhkan 334 kali pementasan, sepuluh jenis kesenian diantaranya dilombakan dan sejumlah pementasan bersifat parade, menunjukkan kemampuan tanpa dinilai tim juri.
Lomba atau parade seni merupakan salah satu dari enam agenda PKB. Aktivitas lainnya meliputi atraksi budaya yang melibatkan duta seni dari delapan kabupaten dan satu kota di Bali dan pementasan berbagai jenis kesenian.
Selain itu juga digelar pameran industri kecil dan kerajinan rumah tangga serta sarasehan dan festival film dekomenter, tutur Wayan Dauh.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011