Nusa Dua (Antara Bali) - Pemerintah Indonesia mendukung pembangunan pabrik semen baru di luar Pulau Jawa, terutama di Papua dan Kalimantan untuk mengatasi masalah harga jual yang tinggi.
"Program itu mendapat sambutan cukup baik dari para investor," kata Urip Timuryono dari Asosiasi Semen Indonesia, usai pembukaan "Cemtech Asia Conference" di Nusa Dua, Bali, Senin.
Dia mengatakan, berdasarkan informasi yang diperolehnya, ada beberapa investor atau pengusaha asal China dan India yang tertarik untuk membangun pabrik semen di Papua.
Akan tetapi, kata dia, pihaknya belum mengetahui kapan hal itu bisa direalisasikan.
Menurut Urip, pembangunan pabrik semen baru di Papua adalah sangat baik guna mengatasi masalah harga jual semen yang masih tinggi di wilayah tersebut.
"Saat ini harga jual semen di Papua mencapai 20 kali lipat dari harga di Pulau Jawa," ujarnya.
Dia menjelaskan, hal itu akibat biaya angkut menggunakan kapal laut yang cukup tinggi.
Sementara Ketua Umum Kadin Indonesia Suryo Bambang Sulisto mengatakan, pihaknya lebih menginginkan pengusaha di Tanah Air yang dapat berinvestasi di bidang usaha semen.
Menurut dia, potensi untuk pabrik itu masih cukup besar, terutama di wilayah luar Pulau Jawa, seperti Papua, yang masih belum memiliki pabrik semen sehingga harga semen di daerah itu tinggi.
"Namun untuk meningkatkan investasi dari pengusaha domestik, pemerintah harus membenahi infrastruktur di wilayah Indonesia Timur," ucapnya.
Melalui langkah itu juga senantiasa dapat menekan biaya angkut atau logistik lewat laut yang kini mahal.
Dia mengatakan, salah satu caranya adalah dengan memacu pembangunan pelabuhan yang bisa menampung kapal berukuran besar.
"Kami yakin akan ada investor baru dalam usaha semen di Indonesia karena potensi dan permintaan pasar masih tinggi," ujarnya.
Cemtech Asia Conference Organizers, David Hargreaves mengatakan, pelaksanaan kegiatan itu merupakan yang kedua kalinya di wilayah Asia.
"Pada kegiatan kali ini diikuti 150 peserta dari 25 negara di berbagai kawasan dunia," ujarnya.
Dipilihnya Indonesia menjadi tempat penyelenggaraan "Cemtech Asia Conference", karena negara ini dinilai memiliki pertumbuhan konsumsi semen paling cepat dan cukup tinggi.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011
"Program itu mendapat sambutan cukup baik dari para investor," kata Urip Timuryono dari Asosiasi Semen Indonesia, usai pembukaan "Cemtech Asia Conference" di Nusa Dua, Bali, Senin.
Dia mengatakan, berdasarkan informasi yang diperolehnya, ada beberapa investor atau pengusaha asal China dan India yang tertarik untuk membangun pabrik semen di Papua.
Akan tetapi, kata dia, pihaknya belum mengetahui kapan hal itu bisa direalisasikan.
Menurut Urip, pembangunan pabrik semen baru di Papua adalah sangat baik guna mengatasi masalah harga jual semen yang masih tinggi di wilayah tersebut.
"Saat ini harga jual semen di Papua mencapai 20 kali lipat dari harga di Pulau Jawa," ujarnya.
Dia menjelaskan, hal itu akibat biaya angkut menggunakan kapal laut yang cukup tinggi.
Sementara Ketua Umum Kadin Indonesia Suryo Bambang Sulisto mengatakan, pihaknya lebih menginginkan pengusaha di Tanah Air yang dapat berinvestasi di bidang usaha semen.
Menurut dia, potensi untuk pabrik itu masih cukup besar, terutama di wilayah luar Pulau Jawa, seperti Papua, yang masih belum memiliki pabrik semen sehingga harga semen di daerah itu tinggi.
"Namun untuk meningkatkan investasi dari pengusaha domestik, pemerintah harus membenahi infrastruktur di wilayah Indonesia Timur," ucapnya.
Melalui langkah itu juga senantiasa dapat menekan biaya angkut atau logistik lewat laut yang kini mahal.
Dia mengatakan, salah satu caranya adalah dengan memacu pembangunan pelabuhan yang bisa menampung kapal berukuran besar.
"Kami yakin akan ada investor baru dalam usaha semen di Indonesia karena potensi dan permintaan pasar masih tinggi," ujarnya.
Cemtech Asia Conference Organizers, David Hargreaves mengatakan, pelaksanaan kegiatan itu merupakan yang kedua kalinya di wilayah Asia.
"Pada kegiatan kali ini diikuti 150 peserta dari 25 negara di berbagai kawasan dunia," ujarnya.
Dipilihnya Indonesia menjadi tempat penyelenggaraan "Cemtech Asia Conference", karena negara ini dinilai memiliki pertumbuhan konsumsi semen paling cepat dan cukup tinggi.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011