Mangupura (Antara Bali) - Sebanyak 700 orang petugas keamanan adat atau pecalang dari 34 desa adat di Kecamatan Abiansemal, Badung, Bali, melakukan ritual "mejaya-jaya" dan "pawintenan" (ritual umat Hindu untuk bersedia mengabdi pada desanya).

"Kegiatan ritual ini diikuti 700 anggota pecalang yang digelar di Pura Penataran Agung Pucak Mangu, Kecamatan Petang," kata Majelis Alit Kecamatan Abiansemal IB. Dwipayana di Mangupura, Kamis.

Ia mengatakan, ritual mejaya-jaya ini bertujuan menghapus keragu-raguan dari umat Hindu yang menjadi pecalang, karena pecalang akan mengabdi (ngayah), baik itu kepada Tuhan (pelinggih) maupun masyarakat.

Dengan dilakukan prosesi ini, harap dia, kedepannya program yang dilaksanakan pecalang dapat berjalan dengan baik dan lancar. Program utama yang akan dilakukan ikut menjaga keamanan di masing-masing desa adat di Kecamatan Abiansemal.

Selanjutnya, pecalang dapat meningkatkan koordinasi dengan anggota lainnya dan menjalin rasa kebersamaan maupun memupuk rasa persatuan dan kesatuan serta untuk lebih bebas melakukan tolong-menolong (ayah-ayahan).

Kegiatan ritual mejaya-jaya dan pewintenan ini dipimpin Pendeta Hindu Jero Mangku Gede Pura Pucak Mangu dan dihadiri Bupati Badung yang diwakili Staf Ahli bidang Politik dan Hukum I Ketut Martha, Kadis Kebudayaan IB. Anom Bhasma, Camat Abiansemal I Gst. Ngurah Suryajaya, Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Badung I Bagus Alit Sucipta dan para Bendesa se-Kecamatan Abiansemal.

Dwipayana menyampaikan, terbentuk Forum Pecalang Kecamatan Abiansemal yang terdiri dari 34 Desa Adat ini dilantik pada 1 Oktober 2017.

Sementara itu, Camat Abiansemal I.G.N Suryajaya menambahkan, Pecalang merupakan garda terdepan yang akan mengawal semua kebijakan pembangunan yang ada baik di tingkat desa maupun kecamatan dan kabupaten.

"Oleh karena itu, pecalang memiliki peran yang sangat penting luar biasa terhadap sukses atau tidaknya pembangunan. Kalau berbicara tentang `ajeg` Bali, pelestarian budaya serta adat, salah satu dasarnya adat dibidang keamanan yang dimiliki desa adat adalah pecalang," ujarnya.

Untuk itu, pecalang ini merupakan organisasi yang akan memberikan kontribusi yang sangat besar dalam mengawal dan mendukung program-program Pemerintah Kabupaten Badung.

"Pecalang merupakan komponen dasar dan memiliki peranan yang sangat penting terutama didalam lembaga adat. Dalam melaksanakan tugas keamanan secara lokal Pecalang mengambil peran, tetapi tidak terlepas dari koordinasi serta sinergitas dengan TNI dan Polri yang merupakan Komando keamanan," katanya. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Made Surya

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017