Denpasar (Antara Bali) - Praktisi kesehatan dari Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar, Bali, dr Ni Ketut Rai Purnami mengingatkan masyarakat untuk meminimalisasi gaya hidup yang cenderung serba instan karena mempengaruhi kesehatan khususnya bagi yang sudah lanjut usia.
"Saat ini penyakit yang tidak menular justru cenderung meningkat salah satu faktornya karena pola hidup," katanya dalam seminar khusus geriatri atau kesehatan lanjut usia di Denpasar, Selasa.
Menurut dokter spesialis penyakit dalam itu, menjaga pola makan yang seimbang dan terukur, beraktivitas atau berolahraga serta aktif berinteraksi sosial dan lingkungan merupakan beberapa solusi yang dapat ditempuh untuk mencegah penyakit.
Rai mengatakan beberapa penyakit yang diakibatkan karena gaya hidup itu di antaranya penyakit jantung, diabetes, stroke, serta hipertensi merupakan penyakit tidak menular yang cenderung makin banyak dikeluhkan masyarakat usia lanjut.
"Hipertensi merupakan salah satu faktor risiko yang akan sering mengarah ke penyakit lain jika tidak terkontrol pola hidupnya," imbuhnya.
Dokter yang juga bertugas pada divisi geriatri RSUP Sanglah itu menyarankan agar masyarakat membiasakan diri beraktivitas dan membatasi kegiatan instan agar tubuh bergerak.
Ia juga mengimbau agar masyarakat khususnya yang berusia 60 tahun ke atas untuk melakukan pemeriksaan kesehatan rutin untuk mendapatkan penanganan medis lebih dini apabila ditemukan indikasi penyakit.
"Rentang usia 60 tahun ke tas biasanya data tahun tubuh mulai menurun dari dalam diri harus lebih sasar untuk melakukan `medical check up`," ucapnya.
Sementara itu dalam seminar tersebut dibahas terkait pencegahan penyakit karena gaya hidup, makanan dan aktivitas seperti jantung, diabetes dan stroke serta hipertensi.
Dalam kesempatan itu juga hadir klinik laboratorium Prodia Denpasar yang turut mengedukasi masyarakat lanjut usia untuk menjaga pola hidup dengan menekankan pencegahan penyakit.
Untuk memperingati Hari Kesehatan Nasional, pihaknya juga memberikan 20 persen potongan harga bagi masyarakat yang ingin memeriksakan kesehatan di laboratorium tersebut.
"Kami berharap masyarakat yang datang ke lab itu dalam kondisi sehat sebagai antisipasi dini, bukan karena dalam keadaan sakit baru cek lab," ucapnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
"Saat ini penyakit yang tidak menular justru cenderung meningkat salah satu faktornya karena pola hidup," katanya dalam seminar khusus geriatri atau kesehatan lanjut usia di Denpasar, Selasa.
Menurut dokter spesialis penyakit dalam itu, menjaga pola makan yang seimbang dan terukur, beraktivitas atau berolahraga serta aktif berinteraksi sosial dan lingkungan merupakan beberapa solusi yang dapat ditempuh untuk mencegah penyakit.
Rai mengatakan beberapa penyakit yang diakibatkan karena gaya hidup itu di antaranya penyakit jantung, diabetes, stroke, serta hipertensi merupakan penyakit tidak menular yang cenderung makin banyak dikeluhkan masyarakat usia lanjut.
"Hipertensi merupakan salah satu faktor risiko yang akan sering mengarah ke penyakit lain jika tidak terkontrol pola hidupnya," imbuhnya.
Dokter yang juga bertugas pada divisi geriatri RSUP Sanglah itu menyarankan agar masyarakat membiasakan diri beraktivitas dan membatasi kegiatan instan agar tubuh bergerak.
Ia juga mengimbau agar masyarakat khususnya yang berusia 60 tahun ke atas untuk melakukan pemeriksaan kesehatan rutin untuk mendapatkan penanganan medis lebih dini apabila ditemukan indikasi penyakit.
"Rentang usia 60 tahun ke tas biasanya data tahun tubuh mulai menurun dari dalam diri harus lebih sasar untuk melakukan `medical check up`," ucapnya.
Sementara itu dalam seminar tersebut dibahas terkait pencegahan penyakit karena gaya hidup, makanan dan aktivitas seperti jantung, diabetes dan stroke serta hipertensi.
Dalam kesempatan itu juga hadir klinik laboratorium Prodia Denpasar yang turut mengedukasi masyarakat lanjut usia untuk menjaga pola hidup dengan menekankan pencegahan penyakit.
Untuk memperingati Hari Kesehatan Nasional, pihaknya juga memberikan 20 persen potongan harga bagi masyarakat yang ingin memeriksakan kesehatan di laboratorium tersebut.
"Kami berharap masyarakat yang datang ke lab itu dalam kondisi sehat sebagai antisipasi dini, bukan karena dalam keadaan sakit baru cek lab," ucapnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017