Singaraja (Antara Bali) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Buleleng, Bali mengimbau masyarakat di wilayah tersebut mewaspadai bencana alam yang kemungkinan terjadi di wilayah Pulau Dewata bagian utara.
"Mari lebih waspada terhadap kemungkinan adanya bencana alam karena Buleleng termasuk wilayah rawan bencana," kata Kepala BPBD Buleleng I Made Subur, Selasa.
Ia menjelaskan, BPBD sebelumnya melaksanakan lolakarya kebencanaan dengan tujuan untuk mewujudkan senergitas antara masyarakat, dunia usaha, dan Pemerintah dalam penanganan darurat bencana.
Selain itu, lokakarya kebencanaan tersebut juga untuk memperjelas peran dan tanggung jawab antar instansi dalam penanggulangan bencana.
Setelah lokakarya dan formalisasi dokumen selesai, nanti akan adakan uji lapangan yang melibatkan sekitar 400 orang di Kecamatan Banjar
"Uji lapangan ini bertujuan untuk mengajarkan kepada masyarakat hal-hal yang perlu dilakukan ketika terjadi bencana alam, "ungkap Made Subur.
Sementara itu, dalam sambutan Bupati Buleleng yang dibacakan oleh Asisten Satu Setda Buleleng Made Arya Sukerta,SH mengatakan, proses penanganan bencana harus dilaksanakan secara terkoodinatif antara Pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha.
Rencana kontijensi ini sangat penting artinya bagi masyarakat buleleng karena melalui rencana ini seluruh elemen masyarakat telah mempersiapkan diri dalam menghadapi bencana.
"Melalui kontijensi ini akan jelas arah penanganan yang dilakukan karena didalamnya sudah terlebih dahulu didata segala fasilitas atau sarana dan prasarana yang dimiliki oleh kita semua. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
"Mari lebih waspada terhadap kemungkinan adanya bencana alam karena Buleleng termasuk wilayah rawan bencana," kata Kepala BPBD Buleleng I Made Subur, Selasa.
Ia menjelaskan, BPBD sebelumnya melaksanakan lolakarya kebencanaan dengan tujuan untuk mewujudkan senergitas antara masyarakat, dunia usaha, dan Pemerintah dalam penanganan darurat bencana.
Selain itu, lokakarya kebencanaan tersebut juga untuk memperjelas peran dan tanggung jawab antar instansi dalam penanggulangan bencana.
Setelah lokakarya dan formalisasi dokumen selesai, nanti akan adakan uji lapangan yang melibatkan sekitar 400 orang di Kecamatan Banjar
"Uji lapangan ini bertujuan untuk mengajarkan kepada masyarakat hal-hal yang perlu dilakukan ketika terjadi bencana alam, "ungkap Made Subur.
Sementara itu, dalam sambutan Bupati Buleleng yang dibacakan oleh Asisten Satu Setda Buleleng Made Arya Sukerta,SH mengatakan, proses penanganan bencana harus dilaksanakan secara terkoodinatif antara Pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha.
Rencana kontijensi ini sangat penting artinya bagi masyarakat buleleng karena melalui rencana ini seluruh elemen masyarakat telah mempersiapkan diri dalam menghadapi bencana.
"Melalui kontijensi ini akan jelas arah penanganan yang dilakukan karena didalamnya sudah terlebih dahulu didata segala fasilitas atau sarana dan prasarana yang dimiliki oleh kita semua. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017