Denpasar (Antara Bali) - Bali mengimpor berbagai jenis mesin dan alat-alat produk dari mancanegara sebesar 92,56 juta dolar AS selama sembilan bulan periode Januari-September 2017, menurun 12,80 juta dolar AS atau 12,15 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya tercatat 105,364 juta dolar AS.

"Khusus bulan September 2017 nilai impor itu sebesar 9,90 juta dolar AS juga menurun 1,23 juta dolar AS atau 11,06 persen dibanding bulan Agustus 2017 yang tercatat 11,136 juta dolar AS," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Adi Nugroho di Denpasar, Senin.

Ia mengatakan, nilai impor pada September 2017 itu dibandingkan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya meningkat 1,28 juta dolar AS atau 14,84 persen, karena nilai impor pada bulan Agustus 2016 hanya tercatat 8,62 juta dolar AS.

Komoditas yang diimpor dari luar negeri itu meliputi produk perhiasan (permata) 17,67 persen, produk lonceng, arloji dan bagiannya 16,15 persen dan produk barang dari kulit 15,06 persen.

Selain itu juga mendatangkan produk minyak atsiri, kosemtik dan wangi-wangian 7,02 persen serta produk kapal terbang dan bagiannya 6,29 persen.

Adi Nugroho menjelaskan, berbagai jenis komoditas tersebut paling banyak didatangkan dari Hong Kong sebesar 44,32 persen, menyusul Amerika Serikat 9,99 persen, Australia 8,40 persen, China 7,55 persen dan Thailand 6,31 persen.

Barang-barang yang diimpor selain mesin juga alat produksi berupa produk barang-barang dari kulit dan perhiasan (permata) setelah diolah lebih lanjut oleh perajin setempat, kembali diekspor dengan nilai yang jauh lebih mahal.

Adi Nugroho menambahkan, nilai impor Bali tersebut sangat kecil dibandingkan dengan nilai ekspor Bali sebesar 394,95 juta dolar AS selama sembilan bulan periode Januari-September 2017, meningkat 29,25 juta dolar AS atau 8 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya tercatat 365,67 juta dolar AS.

Dengan demikian perdagangan Bali ke berbagai negara di belahan dunia itu sangat menguntungkan dan memberikan dampak positif terhadap perekonomian, pembangunan dan tingkat kesejahteraan masyarakat setempat, ujar Adi Nugroho.(WDY)

Pewarta: Pewarta: I Ketut Sutika

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017