Denpasar (Antara Bali) - Bank Mega optimistis penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) tumbuh signifikan hingga akhir tahun 2017 di Denpasar, Bali, karena didukung pertumbuhan positif ekonomi daerah setempat.
"DPK masih berpeluang tumbuh karena potensi yang besar," kata Manajer Bank Mega Bali dan Nusa Tenggara Ardhana Febrianaji di Denpasar, Kamis.
Menurut Ardhana, untuk menggenjot simpanan masyarakat di antaranya dalam bentuk tabungan itu pihaknya menawarkan undian berhadiah emas.
Dia menjelaskan logam mulia emas sebagai hadiah undian karena merupakan investasi yang aman, mudah dicairkan dan berisiko rendah.
Pihaknya mengklaim jumlah hadiah yang diberikan lebih banyak serta pajak undian ditanggung oleh bank.
"Setiap pekan kami akan mengundi 30 nasabah yang akan memperoleh emas masing-masing 10 gram dan satu orang pemenang 100 gram," ucapnya.
Dengan adanya program undian emas pihaknya mengharapkan minat masyarakat untuk menyimpan dana kian tumbuh.
Bank Mega Bali dan Nusa Tenggara menargetkan tahun 2017 penghimpunan dana pihak ketiga mencapai Rp1,2 triliun meningkat dari tahun sebelumnya sebesar Rp900 miliar. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
"DPK masih berpeluang tumbuh karena potensi yang besar," kata Manajer Bank Mega Bali dan Nusa Tenggara Ardhana Febrianaji di Denpasar, Kamis.
Menurut Ardhana, untuk menggenjot simpanan masyarakat di antaranya dalam bentuk tabungan itu pihaknya menawarkan undian berhadiah emas.
Dia menjelaskan logam mulia emas sebagai hadiah undian karena merupakan investasi yang aman, mudah dicairkan dan berisiko rendah.
Pihaknya mengklaim jumlah hadiah yang diberikan lebih banyak serta pajak undian ditanggung oleh bank.
"Setiap pekan kami akan mengundi 30 nasabah yang akan memperoleh emas masing-masing 10 gram dan satu orang pemenang 100 gram," ucapnya.
Dengan adanya program undian emas pihaknya mengharapkan minat masyarakat untuk menyimpan dana kian tumbuh.
Bank Mega Bali dan Nusa Tenggara menargetkan tahun 2017 penghimpunan dana pihak ketiga mencapai Rp1,2 triliun meningkat dari tahun sebelumnya sebesar Rp900 miliar. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017