Tabanan (Antara Bali) - Pemerintah Kabupaten Tabanan, Bali bertekad untuk menekan angka kemiskinan dengan sasaran menjadi empat persen pada tahun 2019 dari selama ini tercatat lima persen.
"Angka kemiskinan di Tabanan itu jauh di bawah angka nasional yang tercatat 11,47 persen, namun masih berada di atas angka kemiskinan tingkat Provinsi Bali yang tercatat 4,25 persen," kata Wakil Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya, Sabtu.
Ia mengatakan, hal itu sesuai dengan skala prioritas Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Semesta Berencana 2016-2021 dengan sasaran menurunkan angka kemiskinan menjadi empat persen.
Untuk itu diperlukan strategi dan kerja keras seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) bersama masyarakat dan semua pihak dalam menanggulangi kemiskinan di Kabupaten Tabanan.
Upaya tersebut menurut Wakil Bupati I Komang Gede Sanjaya, memerlukan strategi yang tepat, cepat dan berkelanjutan.
Untuk itu Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) Pemerintah Kabupaten Tabanan menggelar Rapat Koordinasi Percepatan Penanggulangan.
Wakil Bupati Komang Gede Sanjaya mengajak seluruh anggota tim untuk dapat menyimak dan mencemati materi yang disampaikan pembicara dari tim advokasi TNP2K. Dengan demikian dapat memahami hal yang harus dilakukan terkait dengan permasalahan kemiskinan yang tertuang dalam DSPKD Kabupaten Tabanan.
Pemkab Tabanan selama ini telah melakukan upaya-upaya untuk mengurangi jumlah penduduk miskin khususnya masyarakat Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS), melalui program-program yang telah dialkukan antara lain program pemberdayaan ekonomi melalui Bumdesa seperti Keramba Emas (Kreatif Bersama Membangun Ekonomi masyarakat), Program Gempur Miskin, serta inovasi Gerbang Pangan dan Gerbang Emas Serasi.
Selain itu juga memiliki program Santi Mas dan mobil sehat. Dimana melalui mobil sehat memberikan pelayanan secara gratis kepada masyarakat ke berbagai pelosok, ujar Wakil Bupati I Komang Gede Sanjaya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
"Angka kemiskinan di Tabanan itu jauh di bawah angka nasional yang tercatat 11,47 persen, namun masih berada di atas angka kemiskinan tingkat Provinsi Bali yang tercatat 4,25 persen," kata Wakil Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya, Sabtu.
Ia mengatakan, hal itu sesuai dengan skala prioritas Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Semesta Berencana 2016-2021 dengan sasaran menurunkan angka kemiskinan menjadi empat persen.
Untuk itu diperlukan strategi dan kerja keras seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) bersama masyarakat dan semua pihak dalam menanggulangi kemiskinan di Kabupaten Tabanan.
Upaya tersebut menurut Wakil Bupati I Komang Gede Sanjaya, memerlukan strategi yang tepat, cepat dan berkelanjutan.
Untuk itu Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) Pemerintah Kabupaten Tabanan menggelar Rapat Koordinasi Percepatan Penanggulangan.
Wakil Bupati Komang Gede Sanjaya mengajak seluruh anggota tim untuk dapat menyimak dan mencemati materi yang disampaikan pembicara dari tim advokasi TNP2K. Dengan demikian dapat memahami hal yang harus dilakukan terkait dengan permasalahan kemiskinan yang tertuang dalam DSPKD Kabupaten Tabanan.
Pemkab Tabanan selama ini telah melakukan upaya-upaya untuk mengurangi jumlah penduduk miskin khususnya masyarakat Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS), melalui program-program yang telah dialkukan antara lain program pemberdayaan ekonomi melalui Bumdesa seperti Keramba Emas (Kreatif Bersama Membangun Ekonomi masyarakat), Program Gempur Miskin, serta inovasi Gerbang Pangan dan Gerbang Emas Serasi.
Selain itu juga memiliki program Santi Mas dan mobil sehat. Dimana melalui mobil sehat memberikan pelayanan secara gratis kepada masyarakat ke berbagai pelosok, ujar Wakil Bupati I Komang Gede Sanjaya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017