Denpasar (Antara Bali) - Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali memastikan stok daging babi untuk kebutuhan Perayaan Hari Suci Galungan bagi umat Hindu di daerah setempat mencukupi.

"Untuk hari-hari Galungan ini, sekitar 22.000-25.000 ekor babi siap dipotong. Kalau pemotongan di luar hari raya biasanya per hari kisaran 11.000-12.000 ekor," kata Kepala Disnakeswan Provinsi Bali I Putu Sumantra di Denpasar, Kamis.

Menurut dia, dari dulu Bali tidak pernah kekurangan stok daging babi karena para peternak sudah mengetahui kapan waktunya memelihara babi dan kapan sebaiknya babi dijual untuk dipotong.

Meskipun masyarakat Bali mayoritas beragama Hindu, ucap dia, tidak semuanya mengkonsumsi daging babi saat Hari Galungan yang kali ini jatuh pada 1 November 2017.

"Jika kita ambil sekitar 750.000 KK warga Bali yang mengkonsumsi daging babi maka stok daging babi yang tersedia untuk satu keluarga bisa 3-4 kilogram," ucapnya.

Sumantra menambahkan secara prinsip jumlah stok babi ada, yang dianalisis berdasarkan ketersediaan induk maupun anakan. Persoalanya tinggal mau dipotong atau tidak itu tergantung kondisi lapangan.

"Berdasarkan pemotongan tahun 2016, sebenarnya jumlah pemotongan babi serangkaian Galungan tidak terlalu fantastik juga, yakni berkisar 17.000-20.000 ekor. Jadi, untuk Galungan ini kami prediksi juga tidak jauh dari jumlah konsumsi tahun-tahun sebelumnya," ujarnya.

Di sisi lain, Sumantra mengingatkan para peternak untuk mengecek kesehatan babi yang dipelihara dan segera melaporkan pada petugas peternakan di kecamatan dan kabupaten kalau ada gejala sakit.

"Kalau ada indikasi sakit, jangan dipotong, supaya tidak timbul penyakit. Ternak yang sakit itu ciri-cirinya bulunya kusam, matanya berair, sering batuk-batuk dan ngorok," ucapnya.

Pemotongan, lanjut dia, sebaiknya dilakukan di rumah potong hewan yang sudah terjamin kebersihannya. Jika harus dipotong di pemukiman, agar dipastikan tersedia air yang bersih dan selanjutnya dimasak hingga benar-benar matang. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017