Denpasar (Antara Bali) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali menambah stok uang tunai menjelang Hari Raya Galungan menjadi sebesar Rp3,1 triliun karena termasuk juga untuk mengantisipasi situasi darurat Gunung Agung.

"Kas minimum itu Rp2 triliun tetapi kami stok lebih untuk mengantisipasi seandainya ada kejadian luar biasa terkait Gunung Agung," kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Causa Iman Karana di Denpasar, Kamis.

Menurut Causa, stok uang tunai tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan tunai masyarakat terkait uang pecahan kecil dengan menambah jadwal kas keliling ke sejumlah tempat yang menjadi pusat aktivitas masyarakat.

Meski demikian, lanjut dia, kebutuhan uang pecahan uang kecil menjelang Hari Raya Galungan yang jatuh pada Rabu (1/11) dan Hari Raya Kuningan pada Sabtu (11/11) tidak sebesar ketika menjelang Hari Raya Nyepi.

Sedangkan terkait situasi darurat Gunung Agung, lanjut dia, apabila terjadi kejadian luar biasa, maka transaksi antarbank lebih banyak memerlukan tunai.

"Jika kliring tidak ada, otomatis menggunakan transaksi tunai," imbuh pria yang akrab disapa CIK itu.

Sejumlah bank di Bali juga telah menyiapakan uang tunai salah satunya menjamin brankas di mesin anjungan tunai mandiri (ATM) tiang bank terisi saat libur panjang di Bali serangkaian hari raya tersebut.

BNI misalnya menyiapkan uang tunai Rp65 miliar yang sebagian besar akan dialokasikan di 463 mesin ATM tarik tunai di seluruh Bali untuk menunjang operasional.

Selain dialokasikan di sejumlah ATM, bank BUMN itu juga mengarahkan untuk memenuhi kebutuhan uang kecil masyarakat. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Dewa Wiguna

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017