Klungkung (Antara Bali) - Pemerintah Kabupaten Klungkung akan mengoordinasikan terkait dana bantuan operasional sekolah (BOS) dengan Pemerintah Kabupaten Karangasem agar hak para pelajar yang saat ini mengungsi akibat darurat Gunung Agung tidak terlewatkan.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
"Kami berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Karangasem karena mereka (pelajar mengungsi) faktanya belajar di Klungkung," kata Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta di Klungkung, Minggu.
Menurut Suwirta, pihaknya saat ini tengah menjalin komunikasi intensif dengan Pemkab Karangasem untuk memastikan para pelajar itu mendapatkan dana BOS.
Suwirta menjelaskan di Klungkung menerima sekitar 3.800 pelajar dari tingkat SD, SMP dan SMA khususnya dari 28 desa di Kabupaten Karangasem yang masuk zona merah, kawasan rawan bencana erupsi Gunung Agung.
BPBD Provinsi Bali mencatat total jumlah pengungsi mencapai 133.296 orang tersebar di 390 titik pengungsian di seluruh Bali.
Dari jumlah itu, 16.860 orang di antaranya mengungsi di Klungkung yang tersebar di 44 titik pengungsian per Sabtu (20/10).
Sebelumnya Komisi IV DPRD Provinsi Bali dan Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Bali mengadakan rapat konsultasi dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) di Jakarta, Rabu (4/10).
Ketua Komisi IV DPRD Bali I Nyoman Parta mengatakan semua siswa terdampak darurat Gunung Agung yang berada di tempat pengungsian untuk jenjang pendidikan dari tingkat SD, SMP, SMA dan SMK di Karangasem tetap mendapat dana bantuan operasional sekolah (BOS).
Parta menjelaskan kepala sekolah dapat mengajukan pencairan dana BOS kepada Pemerintah Kabupaten Karangasem selanjutnya disalurkan kepada siswa di tempat pengungsian mereka.
"Dana BOS tetap bisa dicairkan walaupun sekolah asal siswa tersebut sudah tutup," ujarnya. (dwa)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017