Mangupura (Antara Bali) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Badung, Bali, memantau kondisi senderan sungai yang ambrol di Jalan Drowati, Desa Gulingan, yang berlokasi sebelah timur kolam objek wisata Taman Ayun, Kecamatan Mengwi, akibat diguyur hujan lebat, Minggu.
"Kami menerima laporan ini dari masyarakat, sehingga saya langsung turun untuk melakukan pengecekan ke lokasi senderan sungai yang ambrol itu," kata Kepala Pelaksana BPBD Badung, I Nyoman Wijaya di Mangupura.
Menurut dia, ambrolnya senderan sungai itu kemungkinan karena usia senderan yang sudah tua. Namun, untuk memastikan hal ini perlu dilakukan pengecekan lebih lanjut oleh pihak berwenang.
Untuk penanganan selanjutnya, pemerintah menunggu laporan resmi dari perbekel atau kepala desa terkait. Apabila sudah sampai laporan ini diterima, maka Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Badung yang berwenang melakukan penanganan lebih lanjut.
"Mungkin Senin (16/10) sudah ada laporan dari perbekel, maka akan dikoordinasikan lebih lanjut dengan Dinas PUPR," ujarnya.
Untuk upaya penanganan senderan yang ambrol ini harus segera dilakukan, mengingat lokasi tersebut merupakan kawasan pariwisata. Selain lokasi jebol rawan melebar, kata dia, dikhawatirkan akan berdampak pada pemandangan lainnya.
"Kami belum bisa memastikan berapa perkiraan kerugian akibat jebolnya senderan ini, nanti disampaikan lewat perbekel. Intinya kami lebih awal ke sini untuk penanganan sementara. Nanti saya juga laporkan kepada Bapak Bupati," ujarnya.
Berdasarkan pantauan di lokasi, senderan tersebut ambruk bersama pagar pembatas dengan panjang sekitar 20 meter. Di samping itu, sekitar 15 meter dari lokasi di sebelah utara, senderan juga jebol sepanjang kurang lebih dua meter.
Meskipun kondisi senderah terlihat sudah ambrol, namun terlihat sejumlah warga sedang memancing.
Menurut penuturan warga yang sedang memancing, jebol senderan sungai itu telah terjadi sejak pagi tadi (15/10) akibat hujan deras yang terus mengguyur daerah setempat. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
"Kami menerima laporan ini dari masyarakat, sehingga saya langsung turun untuk melakukan pengecekan ke lokasi senderan sungai yang ambrol itu," kata Kepala Pelaksana BPBD Badung, I Nyoman Wijaya di Mangupura.
Menurut dia, ambrolnya senderan sungai itu kemungkinan karena usia senderan yang sudah tua. Namun, untuk memastikan hal ini perlu dilakukan pengecekan lebih lanjut oleh pihak berwenang.
Untuk penanganan selanjutnya, pemerintah menunggu laporan resmi dari perbekel atau kepala desa terkait. Apabila sudah sampai laporan ini diterima, maka Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Badung yang berwenang melakukan penanganan lebih lanjut.
"Mungkin Senin (16/10) sudah ada laporan dari perbekel, maka akan dikoordinasikan lebih lanjut dengan Dinas PUPR," ujarnya.
Untuk upaya penanganan senderan yang ambrol ini harus segera dilakukan, mengingat lokasi tersebut merupakan kawasan pariwisata. Selain lokasi jebol rawan melebar, kata dia, dikhawatirkan akan berdampak pada pemandangan lainnya.
"Kami belum bisa memastikan berapa perkiraan kerugian akibat jebolnya senderan ini, nanti disampaikan lewat perbekel. Intinya kami lebih awal ke sini untuk penanganan sementara. Nanti saya juga laporkan kepada Bapak Bupati," ujarnya.
Berdasarkan pantauan di lokasi, senderan tersebut ambruk bersama pagar pembatas dengan panjang sekitar 20 meter. Di samping itu, sekitar 15 meter dari lokasi di sebelah utara, senderan juga jebol sepanjang kurang lebih dua meter.
Meskipun kondisi senderah terlihat sudah ambrol, namun terlihat sejumlah warga sedang memancing.
Menurut penuturan warga yang sedang memancing, jebol senderan sungai itu telah terjadi sejak pagi tadi (15/10) akibat hujan deras yang terus mengguyur daerah setempat. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017