Jakarta (Antara Bali) - Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati
Soekarnoputri menegaskan bahwa dia tidak pernah meminta sesuatu kepada
calon kepala daerah yang mendapat dukungan partai untuk mengikuti
pemilihan umum.
"Kalau saya pernah meminta sesuatu silakan angkat tangan, tunjukkan meminta apa dan kapan," kata Megawati dalam pidatonya di Rapat Koordinasi Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur di kantor DPP PDI Perjuangan Jakarta, Minggu.
Megawati mengatakan bahwa dia selalu berpesan kepada para calon kepala daerah yang maju dengan dukungan PDI Perjuangan supaya menjadi pemimpin yang baik, amanah, dan berhati-hati dalam penggunaan keuangan negara jika terpilih.
"Saya selalu mengingatkan calon kepala daerah untuk berhati-hati, jangan coba-coba menyentuh hal-hal yang dapat terbawa ke praktik korupsi, nanti KPK, Kejaksaan, dan Kepolisian, akan bertindak," katanya.
"Pemimpin yang amanah adalah pemimpin yang tidak korupsi," katanya.
Megawati juga mengingatkan para kader partai di seluruh tingkatan untuk tidak mengklaim dekat dengan ketua umum, apalagi memalsukan surat keputusan yang ditandatangani ketua umum, untuk kepentingan tertentu.
Ia menuturkan bahwa pernah ada kader yang mencoba memalsukan surat keputusan ketua umum partai namun ketahuan karena setiap surat keputusan memiliki kode rahasia yang hanya diketahui oleh ketua umum.
"Jadi, SK ketua umum jangan dipalsukan, karena akan ketahuan," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
"Kalau saya pernah meminta sesuatu silakan angkat tangan, tunjukkan meminta apa dan kapan," kata Megawati dalam pidatonya di Rapat Koordinasi Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur di kantor DPP PDI Perjuangan Jakarta, Minggu.
Megawati mengatakan bahwa dia selalu berpesan kepada para calon kepala daerah yang maju dengan dukungan PDI Perjuangan supaya menjadi pemimpin yang baik, amanah, dan berhati-hati dalam penggunaan keuangan negara jika terpilih.
"Saya selalu mengingatkan calon kepala daerah untuk berhati-hati, jangan coba-coba menyentuh hal-hal yang dapat terbawa ke praktik korupsi, nanti KPK, Kejaksaan, dan Kepolisian, akan bertindak," katanya.
"Pemimpin yang amanah adalah pemimpin yang tidak korupsi," katanya.
Megawati juga mengingatkan para kader partai di seluruh tingkatan untuk tidak mengklaim dekat dengan ketua umum, apalagi memalsukan surat keputusan yang ditandatangani ketua umum, untuk kepentingan tertentu.
Ia menuturkan bahwa pernah ada kader yang mencoba memalsukan surat keputusan ketua umum partai namun ketahuan karena setiap surat keputusan memiliki kode rahasia yang hanya diketahui oleh ketua umum.
"Jadi, SK ketua umum jangan dipalsukan, karena akan ketahuan," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017