BNI Menyiapkan Infrastruktur Kartu Tani di Bali

 "Kartu ini merupakan kartu debit yang digunakan untuk penyaluran bantuan sosial subsidi serta berfungsi sebagai kartu tabungan dan dompet untuk belanja," kata Pemimpin Wilayah BNI Bali dan Nusa Tenggara Putu Bagus Kresna saat pemaparan program pertanian di Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Bali di Denpasar, Jumat. 

 Dia menjelaskan kredit usaha rakyat (KUR) tani sangat membantu para petani di antaranya untuk menutupi biaya pengolahan lahan pembelian pupuk ataupun obat-obatan untuk meningkatkan produktivitas hasil tanam mereka.

 Menurut dia, kartu tani memiliki manfaat lain sebagai database petani yang akurat karena digunakan sebagai alat penebusan pupuk bersubsidi pada agen pupuk. 

 Dengan kartu tersebut, lanjut dia, distribusi pupuk bersubsidi dapat lebih terkontrol karena akan tercatat secara "real time dsn online" dan dapat dipantau langsung. 

 Kresna mengungkapkan potensi pembiayaan di sektor pangan masih besar karena merupakan sektor riil yang langsung dikonsumsi masyarakat. 

 Dia menyebutkan penyaluran pembiayaan BNI secara nasional khususnya di sektor pertanian dan perkebunan hingga akhir September 2017 mencapai lebih dari Rp37,2 triliun termasuk di antaranya kredit dengan porsi kecil sebesar Rp2,1 triliun yang salah satunya disalurkan dalam bentuk KUR. 

 Bank BUMN itu, kata dia, menyalurkan kredit ke sektor pertanian baik secara perorangan maupun melalui pola klaster baik petani yang berada dalam satu kawasan maupun klaster karena kesamaan jenis komoditinya. 

 Kresna lebih lanjut mengatakan kartu tani dan KUR tersebut disinergikan dengan program layanan keuangan tanpa kantor atau Laku Pandai melalui keberadaan agen sehingga masyarakat di perdesaan dapat lebih mudah mengakses kebutuhan layanan perbankan termasuk pembayaran untuk kebutuhan lain. (Dwa)