Denpasar (Antara Bali) - Ikatan Keluarga Minang Saiyo (IKMS) Bali akan mengangkat Gubernur Bali Made Mangku Pastika sebagai "mamak" atau orang tua bagi warga Pulau Dewata asal Sumatera Barat itu.
"Pengangkatan Gubernur Bali menjadi mamak warga minang di Pulau Dewata tersebut akan berlangsung dalam ritual adat yang sakral. Untuk itu kami telah mempersiapkannya supaya pelaksanaannya yang dijadwalkan berlangsung Minggu (29/5) itu lancar," kata Ketua Umum IKMS Bali Yunasril Anga di Denpasar, Rabu.
Mamak dalam budaya Minang adalah saudara laki-laki dari ibu. Mamak memiliki pengaruh yang sangat kuat dalam budaya tersebut, karena semua keputusan yang akan diambil si anak harus melalui persetujuan mamak.
Yunasril menjelaskan, persiapan telah dilaksanakan sebaik mungkin karena banyak tokoh-tokoh masyarakat dan pejabat pemerintahan yang akan menghadiri ritual tersebut.
"Pejabat yang telah memberitahukan kehadirannya, antara lain beberapa menteri, gubernur dan bupati," ujarnya menjelaskan.
Selain itu, akan hadir pula puluhan tokoh dari perwakilan etnis/suku bangsa dari seluruh Nusantara. Diperkirakan undangan yang akan hadir sekitar 200 orang, sedangkan warga minang yang hadir sekitar 800 orang.
"Kami berterima kasih kepada Gubernur Bali Made Mangku Pastika karena telah menerima pengukuhan tersebut, begitu juga dengan Ny Made Mangku Pastika yang bersedia menjadi Bundo," katanya.
Dia mengimbau kepada masyarakat Minang yang ada di manapun untuk bisa menghadiri acara tersebut guna membuat kegiatan itu tampak semarak.
Sementara Sekretaris Umum IKMS Bali Baharudin Yusuf mengatakan, untuk membuat acara tersebut matang, pihaknya akan melaksanakan gladi resik dengan melibatkan semua pihak termasuk protokoler Gubernur Bali.
"Tujuan pelantikan tersebut tidak lain untuk membuat warga Minang yang menetap di Bali bisa mawas diri dan berpikir dengan baik sebelum melakukan tindakan atau kesalahan," katanya.
Sampai saat ini warga Minang yang menetap di Pulau Dewata diperkirakan sekitar 22.000 jiwa yang terpusat di wilayah Kota Denpasar dan Kabupaten Badung.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011
"Pengangkatan Gubernur Bali menjadi mamak warga minang di Pulau Dewata tersebut akan berlangsung dalam ritual adat yang sakral. Untuk itu kami telah mempersiapkannya supaya pelaksanaannya yang dijadwalkan berlangsung Minggu (29/5) itu lancar," kata Ketua Umum IKMS Bali Yunasril Anga di Denpasar, Rabu.
Mamak dalam budaya Minang adalah saudara laki-laki dari ibu. Mamak memiliki pengaruh yang sangat kuat dalam budaya tersebut, karena semua keputusan yang akan diambil si anak harus melalui persetujuan mamak.
Yunasril menjelaskan, persiapan telah dilaksanakan sebaik mungkin karena banyak tokoh-tokoh masyarakat dan pejabat pemerintahan yang akan menghadiri ritual tersebut.
"Pejabat yang telah memberitahukan kehadirannya, antara lain beberapa menteri, gubernur dan bupati," ujarnya menjelaskan.
Selain itu, akan hadir pula puluhan tokoh dari perwakilan etnis/suku bangsa dari seluruh Nusantara. Diperkirakan undangan yang akan hadir sekitar 200 orang, sedangkan warga minang yang hadir sekitar 800 orang.
"Kami berterima kasih kepada Gubernur Bali Made Mangku Pastika karena telah menerima pengukuhan tersebut, begitu juga dengan Ny Made Mangku Pastika yang bersedia menjadi Bundo," katanya.
Dia mengimbau kepada masyarakat Minang yang ada di manapun untuk bisa menghadiri acara tersebut guna membuat kegiatan itu tampak semarak.
Sementara Sekretaris Umum IKMS Bali Baharudin Yusuf mengatakan, untuk membuat acara tersebut matang, pihaknya akan melaksanakan gladi resik dengan melibatkan semua pihak termasuk protokoler Gubernur Bali.
"Tujuan pelantikan tersebut tidak lain untuk membuat warga Minang yang menetap di Bali bisa mawas diri dan berpikir dengan baik sebelum melakukan tindakan atau kesalahan," katanya.
Sampai saat ini warga Minang yang menetap di Pulau Dewata diperkirakan sekitar 22.000 jiwa yang terpusat di wilayah Kota Denpasar dan Kabupaten Badung.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011