Semarang (Antara Bali) - Tiga anggota Brimob yang bertugas di lokasi
pengeboran minyak PT Sarana Gas Trembul di Ngawen, Kabupaten Blora, Jawa
Tengah, tewas diduga ditembak oleh rekannya sendiri.
Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Condro Kirono di Semarang, Rabu, membenarkan kejadian yang dialami anggota Subden IV Satuan Brimob Pati Selasa malam tadi itu.
"Mereka ini merupakan bagian dari enam anggota Brimob yang diperbantukan untuk menjaga proyek vital nasional itu," katanya.
Ketiga korban adalah Bripka BT, Brigadir BW, dan Brigadir AS. Sementara itu, tim beranggotakan Direktur Reserse Kriminal Umum dan Kepala Laboratorium Forensik telah dikirim ke Blora untuk menyelidiki peristiwa ini.
Dari laporan awal yang masuk, kata dia, diduga terdapat motif pribadi dalam peristiwa itu. Dari keterangan saksi diketahui hanya ada satu senjata api jenis AK 101 di dekat tubuh Bripka BT.
Luka tembak diketahui terdapat pada bagian tubuh Brigadir BW dan AS. Sementara pada Bripka BT didapati luka tembak di bagian kepala. Kejadian itu sendiri, lanjut dia, diketahui sejumlah saksi, termasuk anggota Brimob lain yang sedang berada di kamar mandi.
"Saksi mendengar suara tembakan yang berasal dari barak personel Brimob yang diperbantukan untuk pengamanan," kata Condro.
Saksi juga mengaku diperintah oleh Bripka BT untuk lari menyelamatkan diri sebelum akhirnya terdengar suara tembakan lagi. Kepastian latar belakang kejadian itu masih harus menunggu hasil investigasi tim yang dikirim ke lokasi, tutup Condro. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Condro Kirono di Semarang, Rabu, membenarkan kejadian yang dialami anggota Subden IV Satuan Brimob Pati Selasa malam tadi itu.
"Mereka ini merupakan bagian dari enam anggota Brimob yang diperbantukan untuk menjaga proyek vital nasional itu," katanya.
Ketiga korban adalah Bripka BT, Brigadir BW, dan Brigadir AS. Sementara itu, tim beranggotakan Direktur Reserse Kriminal Umum dan Kepala Laboratorium Forensik telah dikirim ke Blora untuk menyelidiki peristiwa ini.
Dari laporan awal yang masuk, kata dia, diduga terdapat motif pribadi dalam peristiwa itu. Dari keterangan saksi diketahui hanya ada satu senjata api jenis AK 101 di dekat tubuh Bripka BT.
Luka tembak diketahui terdapat pada bagian tubuh Brigadir BW dan AS. Sementara pada Bripka BT didapati luka tembak di bagian kepala. Kejadian itu sendiri, lanjut dia, diketahui sejumlah saksi, termasuk anggota Brimob lain yang sedang berada di kamar mandi.
"Saksi mendengar suara tembakan yang berasal dari barak personel Brimob yang diperbantukan untuk pengamanan," kata Condro.
Saksi juga mengaku diperintah oleh Bripka BT untuk lari menyelamatkan diri sebelum akhirnya terdengar suara tembakan lagi. Kepastian latar belakang kejadian itu masih harus menunggu hasil investigasi tim yang dikirim ke lokasi, tutup Condro. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017