Negara (Antara Bali) - Puluhan rumah warga dua dusun di Desa Air Kuning, Kabupaten Jembrana, Kamis (5/10) terendam banjir, yang diduga berasal dari tanggul sungai yang jebol.

"Tanggul itu sudah jebol di dua tempat sejak tahun 2007, tapi sampai sekarang belum ada perbaikan," kata Kepala Desa atau Perbekel Air Kuning Samanhuri, Jumat.

Ia mengatakan, usulan perbaikan tanggul yang jebol tersebut sudah pihaknya sampaikan berbagai pihak seperti Balai Sungai Penida, bahkan sudah pernah ditinjau ketua DPRD dan camat.

"Namun sampai saat ini belum ada tindaklanjut apa-apa, padahal sudah sepuluh tahun. Apa menunggu ada korban jiwa baru diperbaiki?" katanya.

Menurutnya, setiap hujan turun, warga di Dusun Tengah dan Anyar menjadi langganan banjir, sehingga harus menderita korban material.

Terkait tanggul tersebut, ia berharap, instansi terkait segera mengambil langkah perbaikan, agar warganya tidak terus menjadi korban banjir.

"Kami tidak berharap mendapat bantuan kebutuhan pokok dan lain-lain saat banjir. Yang dibutuhkan masyarakat kami adalah perbaikan tanggul, agar tidak setiap hujan kebanjiran," katanya.

Pada banjir kali ini, menurutnya, tujuh rumah warga di Dusun Tengah terendam banjir, sementara di Dusun Anyar sebanyak 10 rumah, serta sapi-sapi warga juga ikut terendam.

Gede Singarta dan Made Joni, dua orang warga Dusun Tengah mengatakan, banjir mulai datang Kamis pukul 16.00 wita, dan pada pukul 19.00 wita, air sudah setinggi perut orang dewasa.

Niswati, warga lainnya mengatakan, sejak tanggul sungai jebol, setiap hujan turun rumahnya sering terendam air banjir.

"Sehingga saat hujan turun kami harus waspada, termasuk mengikat kuat sapi-sapi agar tidak hanyut. Diantara sapi-sapi itu ada yang berasal dari bantuan pemerintah," katanya.

Warga mengatakan, banjir mulai surut menjelang tengah malam, dan pada pagi harinya mereka mulai membersihkan rumah masing-masing.(GBI)

Pewarta: Pewarta: Gembong Ismadi

Editor : Gembong Ismadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017