Klungkung (Antara Bali) - Sebanyak 12 orang warga pengungsi Gunung Agung yang ditampung di GOR Swecapura Kabupaten Klungkung teserang gigitan/sengatan serangga Tomcat.

"Kita masih mencari dulu sumbernya dan bagaimana cara menghilangkannya agar tidak meluas dan menyerang warga lainnya," kata Wakil Bupati Klungkung, I Made Kasta, di Klungkung, Jumat.

Pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Klungkung untuk menangani serangan serangga pertanian tersebut agar tidak meluas.

"Untuk penanganan sementara kita basmi Tomcat dengan obat semprot nyamuk, selanjutnya akan kita tangani dengan segera agar pengungsi nyaman dan aman," ujarnya.

Sementara itu, seorang pengungsi, I Gusti Ayu Ratih, mengaku dirinya terkena serangan Tomcat yang mengakibatkan kulitnnya melepuh kemerah-merahan.

"Saya berkeluarga lima orang dan empat orang sudah terkena sejak lima hari yang lalu," ujarnya.

Dia mengaku sudah bolak-balik ke posko kesehatan untuk meminta obat agar cepat sembuh.

Dia memperkirakan bahwa karena GOR Swecapura itu bersebelahan dengan sawah sehingga binatang Tomcat itu terbawa angin dan menyerang warga.

Sebagian warga yang terkena juga telah pindah tidur untuk mencari tempat aman di sekitar GOR Swecapura agar tidak terkena serangan Tomcat. (*)

Pewarta: Wira Suryantala

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017