Denpasar (Antara Bali) - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Daerah Bali mengantisipasi peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Agung dengan tanggap memberikan informasi dari sumber akurat kepada wisatawan.

"Kami sudah sebar informasi baik kepada `buyer` di luar negeri dan agen. Kami sudah jalankan semua," kata Ketua PHRI Bali Cokorda Oka Artha Ardana Sukawati di Denpasar, Kamis.

Pria yang akrab disapa Cok Ace itu mengharapkan kepada pelaku pariwisata untuk memperbaharui informasi dari pihak berwenang.

PHRI, lanjut dia, telah menjalin komunikasi dengan aparat terkait salah satunya pengelola Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai.

Penerbangan, kata dia, merupakan salah satu akses utama kedatangan wisatawan yang terdampak jika aktivitas gunungapi tidak stabil dan menyemburkan abu vulkanik.

"Itu akan terganggu karena wisatawan tidak jadi datang manakala bandara tutup karena terdampak abu vulkanik," ucapnya.

Hingga saat ini, lanjut Cok Ace, tidak ada pembatalan kedatangan maupun penundaan yang disampaikan pelanggan dari luar negeri meski status Gunung Agung naik menjadi siaga.

Sementara itu Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Arie Ahsanurrohim mengatakan operasional bandara masih berjalan normal meskipun saat ini status Gunung Agung masuk level siaga.

Arie menambahkan setiap pengelola bandara telah menyiapkan rencana kontijensi apabila menghadapi situasi darurat salah satunya penanganan penumpang dan pesawat udara.(I020)

Pewarta: Pewarta Dewa Wiguna

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017