Denpasar (Antara Bali) - Warga masyarakat dan pengurus desa di daerah zona aman di Kabupaten Karangasem, salah satunya di Desa Nongan sudah siap untuk menampung pengungsi Gunung Agung dengan mempersiapkan sarana dan prasarana.

"Kami selaku prajuru (pengurus) desa adat dan warga masyarakat secara sukarela sudah mempersiapkan fasilitas untuk menampung warga yang melakukan pengungsian terkait antisipasi Gunung Agung meletus," kata Bendesa Pakraman (Ketua Adat) Nongan I Gusti Ngurah Wiryanata di konfirmasi, dari Denpasar, Kamis.

Ia mengatakan warga masyarakat Nongan secara sukarela sudah melakukan gerakan kemanusiaan dengan membersihkan tempat penampungan pengungsi, antara lain balai banjar maupun rumah-rumah penduduk yang siap menampung pengungsi tersebut.

"Pengurus banjar dan warga Nongan sudah bergotong-royong mempersiapkan sarana umum yang ada di desa kami, yakni balai banjar di pasang perlengkapan seperti karpet, tikar, penerangan listrik hingga kamar mandi serta dapur umum," ucapnya.

Ngurah Wiryanata mengatakan pihaknya bersama pengurus desa dan berkoordinasi dengan aparat keamanan untuk selalu siaga serta menyiapkan fasilitas penampungan warga pengungsi dari daerah rawan bencana Gunung Agung.

"Kami terus melakukan pemantauan bersama aparat dan warga masyarakat kami dalam upaya meringankan beban masyarakat pengungsi. Dengan cara menyediaan fasilitas penginapan di masing-masing banjar di wilayah Nongan, maupun dukungan komunikasi radio amatir," ujar mantan pengurus DPD Peradah dan DPD KNPI Provinsi Bali.

Ngurah Wiryanata mengatakan Desa Nongan pada prinsipnya sudah siap menampung warga pengungsian jika peristiwa Gunung Agung terjadi. Karena itu pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan aparat desa dan instansi terkait dalam tindakan kegawatdaruratan tersebut.

"Dari pemantauan, sejak tadi malam beberapa banjar di desa kami sudah ada menampung pengungsi yang datang dari warga rawan bencana atau pada zona radius berbahaya yang ditetapkan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Oleh karena itu kami tetap melakukan koordinasi dengan semua instansi terkait, agar pengungsi berjalan tertib dan aman," ucapnya.

Dari pemantauan, puluhan warga masyarakat sudah melakukan pengungsian di Desa Menanga dan Rendang. Mereka bergerak dari zona daerah rawan bencana tersebut sejak Kamis (21/9) dini hari.(I020)

Pewarta: Pewarta Komang Suparta

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017